10 Orang Tewas dalam Penembakan Sekolah di Swedia, TKP Rusak Parah

Jakarta, CNN Indonesia —

Polisi Swedia mengatakan bahwa setidaknya 10 orang tewas dalam insiden penembakan pada hari Selasa (4/2) di sebuah pusat pendidikan atau sekolah di pinggiran Kota Orebro, Swedia.

Kepala polisi setempat Roberto Eid Forest menyebut kerusakan di tempat kejadian perkara sangat parah sehingga penyidik tidak dapat memastikan jumlah korban tewas.

Kota Orebro terletak 200 kilometer di sebelah barat Stockholm. Pelaku penembakan di sekolah diyakini adalah pria bersenjata dan termasuk di antara mereka yang tewas.

Forest mengungkapkan bahwa pencarian terus dilakukan di sekolah tersebut untuk mencari kemungkinan korban lainnya. Motif pelaku masih belum diketahui.

“Kami tahu bahwa sekitar 10 orang telah tewas di sini hari ini. Alasan kami tidak dapat memastikannya saat ini adalah karena insiden itu sangat luas,” kata Forest, seperti dilansir Reuters.

Forest mengatakan polisi yakin pria bersenjata itu bertindak sendiri dan saat ini mereka tidak menduga terorisme sebagai motifnya, meskipun ia memperingatkan bahwa masih banyak yang belum diketahui.

“Saat harus mengatakan lebih banyak tentang pelaku, masih terlalu dini. Operasi tersebut masih berlangsung dan itu pasti akan menjadi lebih jelas. Namun, kami sedang bekerja sangat intensif saat ini,” jelasnya.

Sejauh ini, polisi masih belum bisa mengetahui dan memastikan berapa banyak orang yang terluka akibat penembakan tersebut.

Kekerasan bersenjata di sekolah sangat jarang terjadi di Swedia. Namun, ada beberapa insiden dalam beberapa tahun terakhir di mana orang terluka atau terbunuh dengan senjata lain seperti pisau atau kapak.

Sekolah tersebut, yang disebut Campus Risbergska, melayani siswa yang berusia di atas 20 tahun, menurut situs webnya. Kursus sekolah dasar dan menengah atas ditawarkan, serta kelas bahasa Swedia untuk imigran, pelatihan kejuruan, dan program untuk penyandang disabilitas intelektual.

Sebelumnya, Perdana Menteri Ulf Kristersson menggambarkan penembakan itu sebagai “tindakan kekerasan yang mengerikan,” seraya menambahkan bahwa itu adalah hari yang sangat menyakitkan bagi Swedia.

“Pikiran saya juga bersama semua orang yang hari sekolahnya yang biasa digantikan dengan kengerian,” tulis Kristersson di akun media sosial X pribadinya.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]