Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau kemunculan dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Kemunculan dua bibit siklon ini meningkatkan peluang hujan lebat di sejumlah daerah.
BMKG, dalam keterangan resminya, mendeteksi dua bibit siklon tropis, yakni Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat Australia, dan Bibit Siklon Tropis 93W di Laut China Selatan sebelah utara Kalimantan.
“Dampak dari Bibit Siklon Tropis 96S berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kencang di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93W diperkirakan dapat memicu hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Utara,” demikian keterangan BMKG, dilansir Rabu (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut BMKG, selain kedua bibit siklon tersebut, sejumlah wilayah juga masih terdampak Siklon Tropis Taliah yang menyebabkan gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Samudra Hindia bagian barat. Namun saat ini Siklon Tropis Taliah semakin menjauh dari wilayah Indonesia.
Dinamika atmosfer
Selain bibit siklon tropis, fenomena La Nina lemah, monsun Asia, dan gelombang atmosfer juga berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Fenomena Gelombang Kelvin diprediksi aktif di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Papua. Sementara, Gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Kalimantan, Sulawesi bagian tengah hingga utara, dan Maluku Utara.
Analisis OLR juga menunjukkan nilai negatif pada periode 15-17 Februari 2025, yang mengindikasikan peningkatan signifikansi potensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Tidak hanya itu, analisis kondisi lokal/mikro juga menunjukkan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif akibat kondisi labilitas yang kuat di Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Papua.
“Kondisi ini menjadi beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia,” ujar BMKG.
Prakiraan cuaca sepekan
BMKG memprediksi cuaca di Indonesia periode 11-13 Februari cenderung berawan hingga hujan ringan. Namun, perlu diwaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan sedang – lebat: Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua barat daya, Papua Barat, papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Hujan lebat – sangat lebat: Aceh, Kep. Bangka belitung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, NTB, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua. Potensi
Angin Kencang: Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara
Sementara itu, pada periode 14-17 Februari wilayah Indonesia diprediksi masih dominan berawan. Namun, beberapa wilayah berpotensi diguyur hujan lebat. Berikut rinciannya:
Hujan sedang – lebat: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, DI Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi selatan, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.
Hujan lebat – sangat lebat: Sumatera Selatan, Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua. Hujan Sangat Lebat – Ekstrem: Jawa Barat.
(dmi/dmi)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250212052606-641-1197222/2-bibit-siklon-tropis-muncul-sejumlah-daerah-ri-waspada-hujan-lebat