Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji perlawanan dan perjuangan bangsanya pada Minggu (23/2), bertepatan dengan peringatan tiga tahun invasi Rusia yang masih berlangsung.
Zelensky menegaskan “tiga tahun perlawanan. tiga tahun penuh rasa syukur. tiga tahun kepahlawanan mutlak dari rakyat Ukraina” dalam pernyataannya.
“Saya berterima kasih kepada semua yang membela dan mendukung perjuangan ini,” ucap Zelensky seperti dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Zelensky bahkan menyatakan kesediaannya untuk mengundurkan diri jika hal itu dapat mempercepat keanggotaan Ukraina di NATO dan membawa perdamaian.
Hal itu diutarakan Zelensky menyusul belum ada tanda-tanda Rusia akan menghentikan invasinya. Malahan, Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat Ukraina, mulai “berpaling” dari Kyiv sejak kembali dipimpin Presiden Donald Trump yang dilantik Januari lalu.
Belakangan, Trump bahkan terlibat cekcok dengan Zelensky. Ia bahkan menuntut Ukraina mengembalikan seluruh bantuan AS yang berjumlah miliaran dolar atau memberi imbalan akses sumber daya mineral tanah Jarang Kyiv.
Sementara itu, Kremlin kembali menegaskan bahwa Rusia tidak akan menyerahkan wilayah yang telah mereka kuasai di timur dan selatan Ukraina.
Moskow juga lagi-lagi menolak keras keanggotaan Ukraina di NATO.
Eropa kini berusaha mencari respons terhadap langkah Trump yang tak hanya meragukan dukungan AS bagi Ukraina, tetapi juga mempertanyakan kerja sama keamanan transatlantik yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara AS dan sekutu-sekutu utama di Eropa.
Di medan perang, para tentara Ukraina di timur mengaku cemas dengan upaya Trump untuk mencapai gencatan senjata dengan cepat.
“Itu justru lebih menakutkan bagiku. Karena momen paling berdarah selalu terjadi sebelum gencatan senjata,” ujar Andrii, seorang tentara Ukraina berusia 25 tahun.
“Dalam perang ini, kau tak lagi menghitung hari, minggu, angka, atau tanggal,” kata Mykola, seorang komandan artileri berusia 38 tahun di wilayah Donetsk, timur Ukraina.
“Aku tidak ingin menyerahkan tanah Ukraina … kami sudah berjuang terlalu lama,” ujarnya kepada AFP sehari sebelum peringatan invasi.
“Tapi semua orang sudah lelah dengan perang ini.”
(rds/tim)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250224162231-134-1201913/3-tahun-invasi-rusia-zelensky-tegaskan-perlawanan-ukraina