Kupang, CNN Indonesia —
Sebanyak tujuh pemuda di Atambua, Kabupaten Belu, NTT, memperkosa seorang remaja berusia 16 tahun. Ironisnya kasus tersebut terjadi di rumah dinas atau asrama Polres Belu yang ditempati seorang anggota polisi.
Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Rio Rinaldy Panggabean, yang dikonfirmasi Sabtu (22/3) sore membenarkan peristiwa tersebut terjadi di salah satu rumah dinas Polres Belu.
“Di rumah (letaknya) di belakang (Markas Polres Belu) dalam wilayah Polres ya kita bilang asrama begitu,” kata Rio dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kejadian pemerkosaan tersebut terjadi pada Selasa (11/3) dan Rabu (12/3) di salah satu rumah dinas polisi yang letaknya di belakang Markas Polres Belu.
“Kalau korban memang statusnya anak di bawah umur berusia 16 tahun,” kata Rio.
Rio menyebut tujuh tersangka yang telah diidentifikasi itu antara lain BA, GJM, AMB, CMS, FMP, JAC, dan KP. Tujuh pelaku itu kata Rio usianya antara 18 tahun hingga 25 tahun atau telah berusia dewasa.
“Para pelaku range (rentang) umurnya 18 sampai 25 tahun,” kata Rio.
“Pelaku sejauh ini yang sudah kami identifikasi sebanyak tujuh orang, enam orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka terkait kasus persetubuhan dan pencabulan anak di bawah umur,” sambungnya.
Ia menjelaskan salah satu dari tujuh pelaku pencabulan anak di bawah umur itu adalah anak dari anggota Polres Belu yang rumahnya menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Dari tujuh pelaku, kata Rio sudah ada enam pelaku yang ditangkap dan saat ini sudah menjalani penahanan di ruang tahanan Polres Belu. Sedangkan satu orang pelaku masih dalam pengejaran tim operasional Polres Belu.
Rio menambahkan dari hasil pemeriksaan terhadap korban berusia 16 tahun itu, ada unsur pemaksaan yang dilakukan oleh para pelaku untuk melakukan pencabulan dan pemerkosaan.
(eli/agt)