Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel mencatat sekitar 8.000 personel militer mengalami gangguan mental Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Jumlah itu merupakan setengah dari 18.000 personel yang mereka rawat, sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meluncurkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO), Senin (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, sekitar 2.900 prajurit mengalami cedera fisik dan tekanan psikologis.
Lebih rinci, enam persen personel militer mengalami cedera sedang, dan empat persen lainnya mengalami cedera parah.
Menurut laporan Departemen Rehabilitasi, 72 orang juga terdaftar sebagai orang yang diamputasi mayoritas dari pasukan cadangan.
Media Israel, Times of Israel, melaporkan 78.000 veteran juga dirawat di departemen rehabilitasi termasuk mereka yang terluka dalam perang sebelumnya.
Jumlah itu akan mencapai 100.000 prada 2030 dengan setidaknya setengah dari mereka menderita PTSD.
Data pemerintah Israel pada pekan lalu menyebut 846 tentara tewas dan 5.737 mengalami luka sejak agresi mereka ke Jalur Gaza.
Israel telah menyerang secara membabi buta Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023. Selama operasi itu, 50.082 tewas dan 113.408 terluka, di mana sebagian besar korban adalah kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.
Agresi Israel juga menyebabkan jutaan orang mengungsi dan ribuan fasilitas sipil hancur.
(isa/dna)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250325171747-120-1212969/8-ribu-militer-israel-alami-gangguan-mental-ptsd-sejak-agresi-gaza