Komisi Perdagangan AS Selidiki Microsoft Terkait Dugaan Monopoli

Jakarta, CNN Indonesia —

Komisi Perdagangan Federal AS atau Federal Trade Commission (FTC), tengah fokus menyelidiki dugaan praktik monopoli yang dilakukan oleh raksasa teknologi Microsoft.

Penyelidikan ini mencakup berbagai layanan Microsoft, termasuk cloud computing Azure, lisensi perangkat lunak, layanan keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI).Hal ini menjadikan Microsoft perusahaan teknologi besar kelima yang berada di bawah pengawasan ketat pemerintah AS dalam beberapa tahun terakhir.

Dilaporkan oleh Bloomberg dan dikonfirmasi oleh The Verge, penyelidikan ini telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. FTC telah meminta dokumen dalam jumlah besar, termasuk informasi dari para pesaing dan mitra bisnis Microsoft.

Salah satu perhatian utama adalah cara perusahaan menggabungkan perangkat lunak produktivitas dan keamanan dengan layanan cloud mereka, sebuah praktik yang diduga dapat menghalangi persaingan.

Fokus FTC terhadap bisnis cloud Microsoft semakin meningkat setelah beberapa insiden keamanan yang melibatkan produk perusahaan. Sebagai salah satu pemasok perangkat lunak terbesar untuk pemerintah AS, Microsoft dinilai memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga standar keamanan tinggi.

Namun, melansir The Verge, Dewan Peninjauan Keamanan Siber AS di pemerintahan sebelumnya menyatakan bahwa budaya keamanan Microsoft tidak memadai dan perlu diperbaiki secara menyeluruh.

CEO Satya Nadella bahkan sempat menegaskan prioritas keamanan kepada seluruh karyawan perusahaan melalui sebuah memo internal.

“Jika Anda dihadapkan pada pilihan antara keamanan dan prioritas lain, jawaban Anda jelas: Utamakan keamanan.” ujarnya, Kamis (28/11).

Jika FTC memutuskan untuk menggugat Microsoft, hal ini akan membawa perusahaan kembali ke arena hukum antimonopoli, mengingat kasus besar serupa yang pernah mereka hadapi di akhir 1990-an. Saat itu, Microsoft dituduh menyalahgunakan dominasinya dengan menggabungkan Internet Explorer ke dalam sistem operasi Windows.

Meski kasus tersebut akhirnya diselesaikan, Microsoft relatif bebas dari pengawasan ketat dibandingkan perusahaan seperti Google, Meta, Apple, dan Amazon, yang kini tengah berhadapan dengan tuntutan monopoli mereka sendiri.

(wnu/dmi)

[Gambas:Video CNN]