Banjir Rendam 11 Kecamatan di Bengkayang Kalbar

Berita, Nasional25 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menyatakan sebanyak 11 kecamatan terendam banjir dalam sepekan terakhir.

Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta menyatakan 11 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Lumar (longsor dan banjir), Ledo, Seluas, Sanggau Ledo, Jagoi Babang, Teriak, Sungai Betung, Monterado, Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, dan Kecamatan Bengkayang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hari ini di kecamatan Bengkayang banjir merendam ratusan rumah warga, terutama di jalan Swadaya dan Jalan Raya Bengkayang-Singkawang, dan rumah-rumah yang berada dekat bantaran Sungai Sebalo,” kata Dwi Berta di Bengkayang, Selasa (28/1).

Selain itu, banjir juga meredam sejumlah fasilitas umum kantor desa, Polsek, sekolah, pasar tradisional Bengkayang, tempat hiburan (kafe) dan penginapan.

“Diharapkan kepada seluruh warga Kabupaten Bengkayang untuk mengenal potensi bencana di wilayah masing-masing. Dan segera mengungsi ket empat yang aman,” ujarnya.

Dwi juga meminta agar masyarakat selalu waspada dan segera lakukan evakuasi jika kondisi sudah tidak memungkinkan.

“Jangan sampai tim tidak bisa lagi melakukan evakuasi karena berbahaya,” katanya.

Banjir yang terjadi khususnya di Kecamatan Bengkayang (pasar Bengkayang) diakibatkan Sungai Sebalo yang menguap karena curah hujan tinggi sepanjang malam.

Dia meminta agar warga tetap waspada dan berhati-hati, dan masyarakat untuk mengevakuasi diri dengan membawa barang-barang berharga.

Sementara warga Bengkayang, Yosua menyatakan, banjir luapan Sungai Sebalo terjadi pukul 05.00 WIB pagi tadi dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.

“Kita harap pemerintah bisa menormalisasikan sungai dan juga solusi lainnya yang dapat membantu warga,” katanya.

READ  Dua Gunung di Sulawesi Utara Berstatus Siaga

Potensi banjir hingga 30 Januari

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak Kalbar menginformasikan bahwa peringatan dini curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi hingga 30 Januari 2025.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) mengimbau masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya mewaspadai potensi banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan naiknya permukaan air laut yang terjadi pada 28 hingga 30 Januari.

“Hari ini bisa dilihat sendiri, ketinggian air di Kota Pontianak dan sekitarnya cukup tinggi. Ini berpotensi terjadi hingga tanggal 30 Januari mendatang,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Samuel di Pontianak.

Dia mengatakan, curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang disertai angin kencang telah mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kalbar, termasuk Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin (27/1), BPBD Kalbar mencatat dampak banjir di berbagai wilayah.

Seperti di Kabupaten Sambas banjir terjadi di 41 desa, 36.262 jiwa terdampak; Kabupaten Landak 28 desa, 2.846 jiwa terdampak; Kabupaten Mempawah 12 desa, 18.103 jiwa terdampak.

Kemudian Kabupaten Bengkayang 4 desa, 129 jiwa terdampak; Kota Singkawang 11 kelurahan, 19.573 jiwa terdampak; dan Kabupaten Kubu Raya 3 desa, 690 jiwa terdampak..

“Masyarakat di daerah yang rentan longsor atau berada di wilayah pesisir agar lebih berhati-hati. Hujan intensitas sedang hingga lebat yang berdurasi panjang dapat memicu longsor dan banjir bandang,” kata Samuel.

(Antara/fra)


[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *