1 Staf ATC Awasi 2 Penerbangan

Jakarta, CNN Indonesia —

Satu staf pemandu lalu lintas udara (air traffic controller/ATC) Bandara Ronald Reagan Washington DC, Amerika Serikat, disebut mengawasi dua menara pengawas saat insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter militer Black Hawk pada Rabu (29/1) malam.

Seorang sumber dari ATC bandara mengatakan kepada CNN bahwa saat itu ada satu pemandu yang bertugas mengawasi dua menara pengawas pesawat.

CNN menanyakan hal tersebut usai The New York Times mengabarkan laporan internal awal dari Federal Aviation Administration (FAA) yang menyebut penugasan staf di menara pengawas “tidak normal untuk waktu dan dan volume lalu lintas” yang ada.

Menurut sumber, penugasan semacam itu bukan hal yang langka di antara mereka. Ia berujar menara pemandu Ronald Reagan memiliki 85 persen staf, yang mengisi 24 dari 28 posisi.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menyatakan pihaknya telah memulai penyelidikan untuk melihat berbagai potensi penyebab tabrakan.

Saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah staf menara pengawas berperan dalam terjadinya kecelakaan.

Sementara itu, seorang sumber pemerintah yang mengetahui penyelidikan mengatakan kepada CNN bahwa keputusan pemandu lalu lintas udara mempekerjakan satu orang untuk mengawasi dua menara diputuskan pada Rabu.

Keputusan itu bisa dan biasa dilakukan apabila volume lalu lintas udara sedang tidak padat. Sumber itu mengatakan penugasan staf menara pengawas kala itu juga bukan karena mereka kekurangan staf.

CNN masih berupaya mengontak FAA untuk menanggapi hal ini.

Pesawat maskapai American Airlines tabrakan dengan helikopter Black Hawk pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.

Pesawat itu membawa 60 penumpang dan empat awak kabin. Sementara helikopter membawa tiga orang kru.

Kedua kendaraan udara itu jatuh di Sungai Potomac dekat Bandara Ronald Reagan. Hingga kini, 40 korban dan bagian tubuh telah ditemukan di lokasi kecelakaan Sungai Potomac.

(blq/dna)