Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Ahmed Al Sharaa ditetapkan sebagai presiden transisi Suriah, setelah Bashar Al Assad digulingkan dari pemerintahan dan kabur ke Rusia.
Kantor berita negara Suriah, SANA, mengatakan Al Sharaa diberi wewenang untuk membentuk dewan legislatif sementara selama masa transisi. Dia akan melaksanakan masa tugas sampai konstitusi baru diadopsi.
Pengumuman itu disampaikan juru bicara sektor militer di pemerintahan de facto baru Suriah, Hassan Abdel Ghani. Selain dewan legislatif, presiden transisi juga bakal membubarkan faksi-faksi bersenjata di negara tersebut.
“Semua faksi militer dibubarkan dan diintegrasikan ke dalam lembaga negara,” kata Abdel Ghani, dikutip Al Jazeera.
Dia juga mengumumkan pembubaran tentara rezim yang sudah tidak berfungsi, dan badan-badan keamanan serta Partai Baath yang memerintah Suriah selama beberapa dekade.
Pengumuman ini muncul dalam pertemuan faksi-faksi bersenjata di ibu kota Damaskus, di mana mereka ikut bergabung dalam serangan yang menggulingkan rezim Assad.
Ahmed Al Sharaa menjadi penguasa de facto Suriah sejak memimpin serangan untuk menggulingkan Assad.
Setelah Assad terguling, kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) pimpinan Al Sharaa menjadi partai yang memerintah secara de facto dan membentuk pemerintahan sementara, yang sebagian besar terdiri dari pejabat pemerintah lokal yang di Provinsi Idlib.
Usai ditunjuk, Al Sharaa berjanji memulai transisi politik, termasuk konferensi nasional, pemerintahan yang inklusif, dan menggelar pemilihan umum.
Dia juga menyerukan pembentukan tentara nasional dan pasukan keamanan yang baru. Meski demikian usulan itu menimbulkan skeptisme di kalangan masyarakat, lantaran banyaknya kelompk pemberontak oposisi, yang memiliki pemimpin dan ideologinya sendiri.
(dna/dna)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250131161741-120-1193241/gulingkan-assad-bos-milisi-hts-ahmed-al-sharaa-jadi-presiden-suriah