Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Federal Aviation Administration (FAA) harus bekerja keras menangani insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter militer Black Hawk tanpa seorang kepala gegara cekcok dengan Elon Musk di masa lalu.
Pemimpin FAA Michael Whitaker mundur dari jabatan pada hari pertama Presiden Donald Trump memimpin karena ia pernah terlibat cekcok dengan Musk selaku donator utama Trump.
Whitaker pada September 2024 menjatuhkan denda ke SpaceX karena perusahaan itu gagal mendapat persetujuan untuk perubahan peluncuran. Musk lantas membalas keputusan tersebut dengan mengancam akan menuntut FAA.
Seiring waktu, ia mulai mendesak agar Whitaker mundur dari posisinya.
Elon Musk telah ditunjuk Trump untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (US Department of Government Efficiency).
Tugasnya, yaitu membongkar birokrasi pemerintahan, memangkas regulasi berlebihan, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, serta merestrukturisasi lembaga-lembaga federal.
Whitaker telah menjadi kepala FAA selama 15 bulan. Tanpa dia, FAA kelimpungan menangani kecelakaan pesawat pada Rabu (29/1) lalu.
Pesawat maskapai American Airlines tabrakan dengan helikopter Black Hawk pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.
Pesawat itu membawa 60 penumpang dan empat awak kabin. Sementara helikopter membawa tiga orang kru.
Kedua kendaraan udara itu jatuh di Sungai Potomac dekat Bandara Ronald Reagan. Hingga kini, tim penyelamat baru menemukan 40 bagian tubuh korban di lokasi peristiwa.
Melihat kondisi tersebut, pada Kamis (30/1) pagi, Trump akhirnya menunjuk Chris Rocheleau menjadi pelaksana tugas administrator FAA. Meski begitu, dia tidak memberi rincian mengenai siapa yang akan menjadi pengganti permanen Whitaker.
(blq/bac)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250131153634-134-1193213/faa-tanpa-pemimpin-gegara-elon-musk-sebelum-tabrakan-black-hawk