Ribuan Staf USAID di Ambang PHK usai Trump Cabut Bantuan Luar Negeri

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Ribuan staf United States Agency for International Development (USAID) di seluruh dunia bisa jadi dipecat usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump membekukan bantuan luar negeri melalui perintah eksekutif.

USAID menyalurkan miliaran dolar ke organisasi atau lembaga untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Proyek itu biasanya mencakup pendidikan, kesehatan, keamanan, demokrasi, bantuan kemanusiaan, dan upaya mengentaskan kemiskinan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Marco Rubico menguraikan pembekuan AS ke hampir semua bantuan asing termasuk perintah penghentian kerja langsung.

Taipan sekaligus pendonor utama Trump saat kampanye, Elon Musk, disebut memimpin upaya pemerintahan baru melemahkan USAID.

“[USAID] sarang ular berbisa kaum Marxis kiri radikal yang membenci Amerika,” kata Musk.

USAID terdiri atas ribuan warga Amerika di seluruh dunia yang mendedikasikan karier mereka untuk layanan pemerintah.

Karyawan USAID di AS dan luar negeri mengatakan pembekuan dana akan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi keamanan nasional AS.

“Menghentikan bantuan asing akan membuat Amerika lebih rentan terhadap kemungkinan serangan teror karena sebagian besar tindakan USAID adalah menyasar akar penyebab ekstremisme di seluruh dunia,” kata pekerja USAID di Afrika, dikutip CNN, Selasa (4/2).

Menurut staf USAID itu, kebijakan baru Trump membuka peluang bagi Cina untuk terus menggunakan pengaruh di Afrika, yang membahayakan kepentingan dan nilai-nilai bisnis Amerika.

Langkah Trump tentu berdampak ke banyak lembaga di dunia. Juru bicara kontraktor asing terbesar DAI, Steven O’Connor mengatakan telah memberhentikan 380 staf atau sekitar 70 persen yang berkantor pusat di AS.

Salah satu sumber yang mengetahui masalah itu juga mengatakan kontraktor lain, Chemonics, belum membayar kontrak apapun sejak pelantikan Trump pada 20 Januari.

Dia lalu mengatakan penghentian kerja USAID memaksa perusahaan merumahkan lebih dari 600 staf dan memangkas jam kerja untuk 300 staf tambahan yang tinggal di 41 negara bagian AS.

“Chemonics adalah perusahaan Amerika milik karyawan yang bekerja setiap hari untuk membantu menjaga keamanan Amerika, meningkatkan kemakmuran ekonomi, dan mengatasi tantangan global sebelum mencapai wilayah Amerika,” kata jubir itu.

 

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250205183336-134-1195052/ribuan-staf-usaid-di-ambang-phk-usai-trump-cabut-bantuan-luar-negeri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *