Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Malaysia dengan tegas menolak usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menampung warga Gaza, Palestina.
Dalam rilis resmi, Kementerian Luar Negeri Malaysia menentang keras rencana apapun untuk memindahkan secara paksa warga Gaza dari tanah mereka.
“Malaysia dengan tegas menentang setiap usulan yang bisa menyebabkan pemindahan paksa atau pemindahan warga Palestina dari tanah air mereka,” demikian rilis Kemlu Malaysia, dikutip AFP, Rabu (5/2).
Lebih lanjut, Kemlu Malaysia menyatakan tindakan tak manusiawi seperti itu merupakan pembersihan etnis dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan berbagai resolusi PBB.
Setiap upaya, secara langsung atau tidak secara sepihak dan dengan kekerasan, menurut Kemlu, memaksakan solusi yang mengabaikan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan melanggar kebebasan tak bisa diterima.
“Tak bisa dibenarkan dan hanya akan semakin memperparah salah satu konflik terpanjang di kawasan ini,” demikian pernyataan Kemlu.
Malaysia merupakan salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras pendudukan Israel.
Perdana Menteri Malaysia saat ini Anwar Ibrahim juga memiliki hubungan yang dekat dengan Hamas.
Di tengah agresi Israel ke Gaza, Anwar pernah mengunggah foto saat mantan kepala Hamas Ismail Haniyeh berkunjung ke Malaysia. Dia juga menyampaikan dukungan ke Palestina.
Tak cuma itu, Anwar juga langsung menghubungi Hamas via telepon saat mengetahui Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Iran pada Juli 2024.
Pernyataan terbaru Malaysia merupakan respons usulan Trump yang menyebut bakal merelokasi warga Gaza ke negara-negara lain.
Trump juga berencana membangun Jalur Gaza untuk kepentingan ekonomi dia dan mengubah menjadi kawasan pesisir mewah atau disebut Riviera Timur Tengah.
(isa/bac)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250206133404-106-1195320/malaysia-tegas-tolak-usul-trump-buat-tampung-warga-gaza