Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Pakar dan pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, menaruh curiga peringatan dari Bjorka ihwal ancaman serangan ransomware yang ditujukan ke Bank BCA dan sejumlah bank lainnya.
Pasalnya, dalam peringatan yang disampaikan lewat X itu, ada tagar #RansomwareBCA dan ikut didengungkan oleh akun-akun yang diduga bot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker,” kata Ismail dalam cuitannya, Kamis (6/2).
Ismail kemudian membedah data soal akun-akun yang ikut meramaikan tagar #RansomwareBCA dalam cuitan Bjorka. Menurut dia ada lima akun yang paling aktif digunakan untuk mengangkat tagar tersebut.
Kebanyakan akun tersebut followersnya hanya satu atau dua digit. Selain itu, kebanyakan akun dibuat antara tahun 2023 sampai 2025.
“Total sebanyak 1.200-an akun digunakan untuk mengangkat tagar. Dan sebanyak 70 persen akun followernya kurang dari 100,” jelas Ismail.
Sebelumnya, Bjorka memberi peringatan ke Bank BCA dan BSI untuk bersiap mengalami kebocoran data.
Hal tersebut disampaikan Bjorka dalam sebuah cuitan di X, Rabu (5/2). Dalam cuitannya, Bjorka mengungkap bakal ada kejutan bagi bank-bank di Indonesia.
“Sebuah kejutan bagi bank-bank di indonesia, jika tidak merespon hal ini maka, Bank BCA akan mengalami pembobolan [data] besar-besaran,” cuit Bjorka.
“Bank BSI dan BCA menjadi sasaran kelompok ransomware, dan mungkin mereka akan menyasar semua bank di Indonesia, tapi entahlah hanya mencoba menebak-nebak saja, hahahaha,” lanjut dia.
Dalam rangkaian cuitan selanjutnya, Bjorka mengaku bakal terus menginformasikan jika ada serangan ransomware terbaru yang mengincar kementerian atau lembaga yang ada di Indonesia.
“Kami Bjorka akan selalu menginformasikan kepada Anda jika negara Anda sedang dipantau oleh Ransomware Group, dan mereka memprioritaskan perbankan. Jadi tetaplah waspada dan tetap berpegang teguh pada privasi keamanan,” ujar dia.
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, mengatakan sampai saat ini belum ada kebocoran data nasabah.
“Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar,” kata Hera, dalam keterangan resminya.
(dmi/dmi)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250207145728-192-1195727/pakar-ungkap-kejanggalan-ancaman-ransomware-bca