Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Mandiri mencatatkan total aset konsolidasi mencapai Rp2.427 triliun berkat optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, serta transformasi digital yang agresif dan berhati-hati.
Pertumbuhan 11 persen secara year-on-year (YoY) itu berhasil memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, sekaligus mencerminkan efektivitas strategi guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis Mandiri dengan total penyaluran mencapai Rp1.670,5 triliun, melonjak 19,5 persen YoY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka ini jauh melampaui rata-rata industri. Dengan segmen wholesale tetap sebagai pilar utama, penyaluran kredit naik 25,5 persen YoY hingga menyentuh Rp913,3 triliun.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (7/2).
Selain wholesale, Bank Mandiri juga berfokus terhadap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan penyaluran kredit mencapai Rp135 triliun, tumbuh 6 persen YoY.
Menurut Darmawan, strategi ekspansi ini mendukung pemerataan pertumbuhan kredit di seluruh Indonesia hingga menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, dan memperkuat perekonomian nasional.
“Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia,” katanya.
Tak sampai di sana, super app Livin’ by Mandiri turut mencatatkan kenaikan transaksi. Digunakan oleh 29,3 juta nasabah, Livin’ by Mandiri memiliki total transaksi mencapai Rp3,9 miliar, naik 38 persen YoY per akhir 2024.
Inovasi digital Bank Mandiri lainnya, yakni platform Kopra by Mandiri sebagai tulang punggung utama layanan perbankan wholesale memiliki nilai transaksi mencapai Rp22.700 triliun, tumbuh 17 persen YoY.
“Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” ujar Darmawan.
Pada saat bersamaan, Bank Mandiri juga terus menjaga fundamental yang sehat. Upaya menjaga kualitas aset terbukti berhasil, diperlihatkan oleh rasio rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun 5 basis poin menjadi 0,97 persen.
Adapun rasio pencadangan atau coverage ratio juga terjaga optimal di level 304 persen, menggambarkan kesiapan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73 persen YoY, mencapai Rp1.699 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) yang kini menyumbang 80,3 persen dari total DPK.
Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 13,4 persen YoY menjadi Rp665 triliun, serta giro yang naik 3,6 persen YoY menjadi Rp606 triliun. Catatan keberhasilan ini membuktikan efektivitas strategi digitalisasi yang berfokus pada kemudahan transaksi dan efisiensi biaya bagi nasabah.
Kemudian, Bank Mandiri juga memiliki realisasi laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada 2024. Secara rinci, diversifikasi sumber pendapatan menjadi salah satu strategi kunci Bank Mandiri, tercermin dari pendapatan berbasis komisi (fee-based income) meningkat 4,12 persen YoY mencapai Rp 42,32 triliun, yang antara lain didorong oleh peningkatan transaksi digital, layanan treasury, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.
Guna mendukung keberlanjutan, langkah Bank Mandiri juga semakin agresif dalam mengalokasikan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan. Portofolio hijau mencapai Rp149 triliun, tumbuh 15,2 persen YoY, dengan fokus utama pada Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai Rp11,8 triliun, naik 21 persen YoY.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” papar Darmawan.
Memanfaatkan fundamental yang kuat, inovasi digital yang agresif, serta strategi ekspansi yang berfokus pada sektor strategis, Bank Mandiri optimis dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan pada 2025 ini.
“Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” pungkas Darmawan.
(rea/rir)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250207175019-625-1195837/strategi-bank-mandiri-jaga-aset-digitalisasi-dan-ekosistem-wholesale