BMKG Wanti-wanti Potensi Banjir Jakarta 2020 Terulang Kembali

Berita, Teknologi111 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi bencana banjir Jakarta pada 2020 terulang imbas pergerakan seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia.

“Sejak minggu lalu kami mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Raker Kesiapan Nataru dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Diprediksi landing-nya ini kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember,” ujar dia menambahkan.

Dwikorita menjelaskan seruak dingin tersebut menyebabkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi, dan peningkatan curah hujan.

Menurut dia kecepatan angin dan peningkatan gelombang tinggi ini akan terjadi terutama di Laut Natuna.

Di wilayah barat Indonesia, seruak dingin ini dalam skenario terburuk dapat menyebabkan banjir parah yang menerjang Jakarta pada 2020.

“Kemudian kalau saat landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, kemudian Banten, DKI. Skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem. Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu,” jelas Dwikorita.

“Itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi,” imbuhnya.

Pada Januari 2020 terdapat ratusan wilayah Jakarta yang tergenang hingga 350 cm. Saat itu, intensitas curah hujan memang cukup esktrem, mencapai 377 mm/hari.

Akibatnya, sebanyak 390 RW di 151 kelurahan dari 35 kecamatan Jakarta terendam banjir dengan durasi empat hari hingga air benar-benar surut. Sebanyak 83.406 terdampak.

DKI mencatat, ada 36.445 warga yang mengungsi di 269 titik dan 19 orang meninggal selama banjir.

Lebih lanjut, skenario paling ringan untuk fenomena seruak dingin tersebut adalah terganggunya aktivitas pelayaran. Dwikorita mencontohkan bagaimana seruak dingin pada 2022 mengganggu aktivitas penyeberangan di pelabuhan.

“Skenario ter-ringan yang pernah terjadi sekitar 2 tahun lalu saat penyeberangan di Merak-Bakauheni, tiba-tiba kapal yang sudah parkir ini oleng. Karena seruak angin itu kapalnya oleng, sementara masih ada yang menyeberang. Jadi waktu itu satu truk masuk ke laut, kemudian satu mobil juga masuk ke laut,” tuturnya.

Desember dan Januari merupakan puncak musim hujan di sejumlah wilayah barat Tanah Air. Curah hujan di puncak musim hujan ini ditambah dengan fenomena La Nina yang bisa meningkatkan curah hujan hingga 20 persen.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241204143508-641-1173699/bmkg-wanti-wanti-potensi-banjir-jakarta-2020-terulang-kembali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *