BMKG Ingatkan Banjir 4 Tahun Lalu di Jabodetabek Potensi Terjadi Lagi

Berita, Teknologi38 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan sejumlah daerah di Jabodetabek potensi mengalami curah hujan ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di empat tahun lalu.

Kondisi itu karena musim hujan saat ini turut disertai fenomena La Nina meningkatkan curah hujan hingga 20 persen dari normalnya yang akan terjadi akhir tahun hingga awal 2025.

“Saat ini kita sedang memasuki musim hujan, dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah tersebut mengalami puncak musim hujan di bulan Januari,” kata Dwikorita, Rabu (4/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Artinya selama mudik Nataru ini kebetulan berada atau menuju puncak musim hujan,” ucapnya kemudian.

Menurutnya, BMKG juga sudah mendeteksi pergerakan seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Fenomena itu berpotensi melanda wilayah Indonesia.

“Sejak minggu lalu kami mendeteksi adanya potensi masuknya seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia. Kemudian diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia,” Jelas Dwikorita.

“Diprediksi landing-nya ini kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember,” ujar dia menambahkan.

Seruak dingin menyebabkan terjadinya angin kencang, gelombang tinggi, dan peningkatan curah hujan. Kecepatan angin dan peningkatan gelombang tinggi ini akan terjadi terutama di Laut Natuna.

Di wilayah barat Indonesia, seruak dingin ini dalam skenario terburuk dapat menyebabkan banjir parah yang menerjang Jakarta pada 2020.

“Kemudian kalau saat landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, kemudian Banten, DKI. Skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem,” kata Dwikorita.

“Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu. Itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi,” imbuhnya.

Untuk diketahui, ratusan wilayah Jakarta tergenang air hingga 350 cm pada Januari 2020. Saat itu, intensitas curah hujan memang cukup ekstrem, mencapai 377 mm/hari.

Akibat fenomena alam itu, sebanyak 390 RW di 151 kelurahan dari 35 kecamatan Jakarta terendam banjir dengan durasi empat hari hingga air benar-benar surut. Sebanyak 83.406 terdampak. DKI mencatat, ada 36.445 warga yang mengungsi di 269 titik dan 19 orang meninggal selama banjir.

(lom/mik)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241205143221-641-1174075/bmkg-ingatkan-banjir-4-tahun-lalu-di-jabodetabek-potensi-terjadi-lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *