Mencari 'Panggung' Nathan Tjoe-A-On Jelang Australia vs Indonesia

Housekeeping.my.id –

Jakarta, CNN Indonesia —

Langganan di Timnas Indonesia mencari-cari menit bermain di klub. Kiranya situasi ini tengah dihadapi oleh bintang skuad Garuda, Nathan Tjoe-A-On jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali bergulir.

Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Yang terdekat, tim Merah Putih bakal bertandang ke Sydney untuk menghadapi Australia pada 20 Maret mendatang.

Lima hari berselang, tepatnya 25 Maret, giliran Indonesia menjamu Bahrain di Jakarta. Dua pertandingan ini turut menentukan nasib Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.

Satu hal yang jadi perhatian adalah pemilihan pemain setelah Timnas Indonesia berganti pelatih. Kini Patrick Kluivert memegang lingkar kemudi yang punya kendali dalam menunjuk pemain.

Belum ada gambaran detil tentang pemain-pemain yang diinginkan Kluivert untuk agenda terdekat. Sejauh ini juru taktik asal Belanda itu sedang blusukan ke klub-klub Liga 1 untuk mengamati nama-nama potensial.

Hal serupa juga mungkin sudah dilakukan untuk pemain Timnas Indonesia yang sedang abroad di Eropa. Karenanya performa pemain akan sangat menentukan keputusan yang ditentukan oleh Kluivert.

Persoalannya, tak semua pemain Timnas Indonesia punya jam terbang reguler. Salah satunya Nathan Tjoe-A-On yang kini membela klub asal Wales yang berkompetisi di Liga Inggris, Swansea City.

The Swans kini berada di divisi Championship atau kasta kedua sepak bola Inggris. Sayangnya, panggung ini kurang memberi tempat bagi Nathan Tjoe-A-On di lapangan hijau.

Dari 31 pertandingan yang sudah dilakoni Swansea City di Championship, Nathan sebenarnya 23 kali masuk ke dalam skuad. Namun, ia hanya satu kali mendapat jatah bermain selama dua menit melawan Preston North End.

Catatan sedikit lebih baik dikantongi di Carabao Cup dengan dua kali penampilan plus sebagai starter. Namun pemain 23 tahun itu tak bermain 90 menit penuh karena diganti di menit ke-67 lawan Gillingham FC dan ke-58 kontra Wycombe.

Situasi serupa juga dialami Nathan musim lalu saat dipinjamkan ke SC Heerenveen oleh Swansea. Ia hanya membukukan empat caps dengan total 15 menit bermain. Padahal saat membela Excelsior pada 2022/2023, Nathan jadi langganan di Eredivisie atau kasta tertinggi Liga Belanda dengan total 30 penampilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi kenyataan itu tidak begitu berpengaruh di lingkup Timnas Indonesia. Sebab sejak debut pada 21 Maret 2024 lalu, Nathan jadi andalan Shin Tae Yong dengan 10 penampilan di level senior dan tujuh pertandingan di Timnas U-23.

Persoalannya, kini Timnas Indonesia punya pelatih baru. Apakah Kluivert bakal jatuh hati dan memanggil Nathan untuk agenda tim Garuda berikutnya?

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>>

Dengan minim jam terbang, bakal sulit bagi Nathan untuk pamer kemampuan di level klub. Selain itu, persaingan posisi juga dapat jadi rintangan bagi pemain yang berposisi asli bek kiri tersebut.

Saat ini, ada empat pemain reguler Timnas Indonesia dengan posisi bek kiri. Selain Nathan, ada Shayne Pattynama, Pratama Arhan, dan Calvin Verdonk.

Di era STY, keadaan ini diantisipasi dengan menaruh Nathan sebagai gelandang bertahan. Percobaan itu menuai hasil menjanjikan terutama di Piala Asia U-23 2024 lalu.

Di level senior pun demikian, tak jarang STY menurunkan Nathan sebagai gelandang untuk berduet dengan Ivar Jenner atau Thom Haye. Daya jelajah plus semangat juang tinggi membuat Nathan menuai pujian.

Rekam jejak di Timnas Indonesia bisa jadi modal pemikat hati pelatih. Sebab bukan hanya Nathan yang punya kondisi begini. Ada Justin Hubner dan Pratama Arhan yang sempat mengalami hal serupa.

Pun halnya dengan Marselino Ferdinan yang baru berseragam Oxford pada Agustus 2024 lalu. Hingga kini pemain 20 tahun itu hanya satu kali bermain di FA Cup dengan durasi tujuh menit di injury time.

Di satu sisi, Marselino cukup aktif di tim akademi. Namanya jadi sorotan ketika mencetak dua gol dalam kemenangan 6-0 Oxford atas Banbury United pada Januari lalu.

Sedikit banyak, performa di tim akademi atau level junior dapat jadi salah satu acuan bagi pelatih untuk mempertimbangkan pemanggilan pemain. Sebab banyak pemain Timnas Indonesia yang secara usia masuk ke dalam kategori junior.

Tapi yang dijalani Marselino bersama tim akademi, tidak bisa diterapkan oleh Nathan. Langkah realistis menjaga jam terbang Nathan adalah dipinjamkan atau dilepas ke klub lain. Dengan demikian, Nathan bisa berupaya memelihara namanya agar tetap di permukaan.

Di sisi lain, dengan jeda waktu hingga pertandingan Timnas Indonesia yang terdekat, sulit bagi Nathan untuk begitu saja mendarat di klub lain. Alhasil, satu-satunya cara agar Kluivert meliriknya adalah dengan memerhatikan sepak terjang di tim Merah Putih selama satu tahun terakhir.

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20250211042126-142-1196766/mencari-panggung-nathan-tjoe-a-on-jelang-australia-vs-indonesia

Post Views: 10