Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Kantor Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Dewan Ekonomi Nasional (DEN) blak-blakan soal rencana nekat Presiden Prabowo Subianto menghemat APBN 2025 sebesar Rp306,69 triliun.
Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu menyebut upaya yang ditempuh Prabowo itu sejatinya juga dilakukan negara lain. Ia menegaskan Indonesia bukan satu-satunya negara di dunia yang melakukan penghematan di sana-sini.
“Vietnam melalukan, China melakukan, Amerika melakukan efisiensi. Negara lain juga melakukan efisiensi,” ucapnya di sela-sela Mandiri Investment Forum 2025 di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Karena intinya kita melihat banyak ketidakpastian di dunia sehingga bagaimana ruang fiskal itu bisa dijaga, dan kita melakukan efisiensi plus mendorong pengeluaran yang lebih optimal,” tegas wakil Luhut itu.
Mari mengatakan pengeluaran negara ke depannya harus langsung berdampak ke masyarakat. Di lain sisi, pemerintah perlu tetap menjaga hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Wakil dari Luhut itu juga menekankan pentingnya peran stimulus untuk menjaga masyarakat di lapisan bawah atau kelompok rentan. Menurutnya, seluruhnya menjadi satu kesatuan.
“Saya rasa yang penting ide untuk efisiensi sah-sah saja dan penting untuk kita di dalam keadaan ruang gerak fiskal yang terbatas … Jadi, jangan hanya melihat efisiensinya, tapi juga belanja-belanja yang lebih efektif,” tegas Mari.
Meski begitu, ia mengaku DEN belum dilibatkan dalam keputusan penghematan anggaran tersebut. Mari menekankan ini baru tahap awal pembahasan.
DEN memang belum terlibat secara langsung dalam keputusan angka-angka efisiensi sebesar Rp306 triliun. Kendati, Mari mendorong pembahasan untuk terus-menerus dilakukan.
Ini juga sebagai langkah mitigasi agar niat efisiensi bukan malah menyasar hal-hal fundamental, termasuk hak aparatur sipil negara (ASN).
“Belum, kita belum (diminta pertimbangan oleh Prabowo). Kita menunggu dulu karena kelihatannya ini masih bergerak. Jadi, mungkin nanti pada saatnya tentu kita akan melakukan pendalaman dan analisis,” jelasnya.
“Saya rasa ini (efisiensi anggaran) harus dibahas lagi. Ini kan baru di awal suatu pengumuman. Kita kasih waktu supaya kebijakan ini bisa dijalankan sesuai dengan keinginannya untuk efisiensi plus meningkatkan efektivitas belanja,” tutup Mari.
(skt/agt)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250211121048-532-1196923/den-sebut-penghematan-tak-hanya-dilakukan-prabowo-as-china-juga