Trump Larang Wartawan AP Liputan Gegara Ogah Pakai Nama Teluk Amerika

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kantor berita The Associated Press (AP) dilarang mengirimkan reporter ke acara penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih untuk meliput Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Hal itu dikarenakan AP menegaskan menolak menggunakan nama Teluk Amerika sebagai ganti dari Teluk Meksiko sesuai keinginan Trump dalam pemberitaan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagai organisasi berita global, The Associated Press menyajikan jurnalisme faktual dan nonpartisan kepada miliaran orang di seluruh dunia setiap hari,” kata Pemimpin redaksi AP, Julie Pace, dalam pernyataannya pada Rabu (12/2).

“Hari ini, Gedung Putih memberi tahu kami bahwa jika AP tidak menyesuaikan standar editorialnya dengan perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, maka AP akan dilarang meliput acara di Ruang Oval. Sore ini, reporter AP secara resmi dicegah untuk menghadiri acara penandatanganan perintah eksekutif tersebut,” paparnya menambahkan.





Pace merasa sangat khawatir pemerintahan Trump menghukum AP dan mungkin jurnalis lain di masa depan atas jurnalisme independen.

“Membatasi akses kami ke Ruang Oval berdasarkan isi pemberitaan AP tidak hanya sangat menghambat akses publik terhadap berita independen, tetapi juga secara terang-terangan melanggar Amandemen Pertama,” ucap Pace seperti dikutip The Guardian.

Asosiasi Wartawan Koresponden Gedung Putih (WHCA) juga mengecam keputusan tersebut dalam pernyataan yang dipublikasikan di media sosial.

“Gedung Putih tidak memiliki wewenang untuk menentukan bagaimana organisasi berita melaporkan suatu peristiwa, dan tidak seharusnya menghukum jurnalis yang bekerja hanya karena mereka tidak setuju dengan keputusan editorialnya,” ujar Presiden WHCA, Eugene Daniels.

READ  GoTyme Luncurkan MCA, Solusi Praktis Pendanaan Dorong UMKM Berkembang

“Keputusan pemerintahan ini untuk melarang reporter Associated Press meliput acara resmi yang terbuka untuk media hari ini sungguh tidak dapat diterima.”

Tak lama setelah dilantik, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika serta mengubah kembali nama Denali, puncak tertinggi di Amerika Utara, menjadi Mount McKinley, nama lama sebelum Presiden Barack Obama menggantinya pada 2015.

Beberapa hari setelah perintah eksekutif tersebut, AP menerbitkan pedoman redaksi yang menyatakan bahwa mereka “akan tetap merujuk pada nama aslinya sambil mengakui perubahan nama yang ditetapkan Trump.”

AP menegaskan bahwa Teluk Meksiko telah dikenal dengan nama itu selama “lebih dari 400 tahun” dan negara-negara lain serta lembaga internasional tidak diwajibkan untuk mengakui perubahan tersebut.

Namun, hal yang berbeda berlaku untuk Mount McKinley. Karena gunung di Alaska tersebut “sepenuhnya berada dalam wilayah Amerika Serikat” dan Trump memiliki kewenangan penuh untuk mengganti namanya, AP menyatakan bahwa mereka akan menggunakan nama Mount McKinley.

Gaya pemberitaan AP tidak hanya digunakan oleh lembaga tersebut, tetapi juga oleh ribuan jurnalis dan penulis di seluruh dunia.

Sebagian besar organisasi berita, termasuk Reuters, tetap menyebutnya sebagai Teluk Meksiko, meskipun Reuters mencantumkan konteks terkait perintah eksekutif Trump dalam pemberitaannya.

Langkah AP ini berbeda dari beberapa organisasi besar lainnya, termasuk Google, yang telah mengonfirmasi perubahan nama di Google Maps untuk wilayah AS, menggantikan Teluk Meksiko dengan Teluk Amerika.

(rds)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250213071329-134-1197720/trump-larang-wartawan-ap-liputan-gegara-ogah-pakai-nama-teluk-amerika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *