Misi PT GNI Berdayakan UMKM Sekitar Lewat Pelatihan Keuangan

Jakarta, CNN Indonesia —

Keberadaan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) tak hanya memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar di Kabupaten Morowali Utara. Sebagai perusahaan yang beroperasi dalam industri smelter, perusahaan memahami bahwa pertumbuhan ekonomi lokal perlu didorong dengan dukungan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PT GNI berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah program pelatihan keuangan. Berkolaborasi dengan PT Stardust Estate Investment (SEI), perusahaan menggelar pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM binaannya, dengan tujuan membantu mereka memahami pencatatan keuangan sederhana serta strategi bisnis yang lebih efektif.

Dalam pelaksanaan pelatihan ini, PT GNI bersama PT SEI memberikan pendampingan kepada dua kelompok binaan, yaitu Kelompok Menjahit Desa Bunta dan Kelompok UMKM Abon Bandeng Desa Bungintimbe. Program ini tidak hanya membekali pelaku UMKM dengan keterampilan pencatatan keuangan yang rapi, tetapi juga mengajarkan strategi pengelolaan modal agar usaha mereka lebih berkembang.

Pelatihan ini turut menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bunta, yang memberikan materi dan praktik langsung dalam menyusun laporan keuangan. Bendahara BUMDes Bunta turut berperan dalam membimbing peserta agar memahami bagaimana mengatur arus kas, mengelola keuntungan, serta mengoptimalkan pendapatan usaha mereka.

Menurut Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo, pelatihan ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan dalam mendukung keberlanjutan usaha mikro dan kecil di sekitar wilayah operasional.

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata dukungan PT GNI kepada UMKM desa di sekitar lingkar industri. Pelatihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas peserta dalam pengelolaan keuangan untuk pengembangan usaha mereka,” ujarnya kepada detikcom, Senin (13/1).

Dukungan PT GNI terhadap UMKM tidak berhenti pada pelatihan keuangan semata. Perusahaan ini juga secara aktif berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam berbagai program pembangunan ekonomi.

Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan ikut berpartisipasi dalam ajang Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2024 Trade, Tourism and Investment.

Dalam acara ini, PT GNI mendukung Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dalam menampilkan potensi daerah, termasuk produk-produk unggulan dari UMKM binaan. Di antara produk yang dipamerkan adalah Pakaian Batik khas Morowali Utara dari kelompok menjahit Desa Bunta serta olahan abon ikan bandeng dari UMKM Desa Bungintimbe.

“Kami percaya bahwa sinergi antara sektor swasta dan pemerintah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan mengikuti APKASI Expo 2024, kami ingin memberikan wadah bagi UMKM binaan kami untuk lebih dikenal dan mendapatkan peluang pasar yang lebih luas,” imbuh Mellysa.

Melalui program CSR yang berkelanjutan, PT GNI juga memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan alat produksi, pelatihan kewirausahaan, pendampingan bisnis, hingga akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM.

Keberlanjutan suatu industri tidak hanya diukur dari keuntungan yang dihasilkan, tetapi juga dari dampak positif yang diberikan kepada masyarakat sekitar. PT GNI telah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang baik, industri dan komunitas dapat tumbuh bersama.

Dengan terus berinovasi dan menjalankan program pemberdayaan ekonomi, PT GNI berkomitmen untuk menciptakan dampak jangka panjang yang berkelanjutan. Melalui pelatihan keuangan, dukungan terhadap UMKM, serta partisipasi aktif dalam agenda pembangunan daerah, PT GNI menegaskan posisinya sebagai mitra strategis dalam menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Morowali Utara.

Dengan langkah-langkah nyata seperti ini, PT GNI tidak hanya berkontribusi dalam sektor industri, tetapi juga turut membangun fondasi ekonomi yang lebih kokoh bagi masyarakat sekitar.

(rir/rir)