Saingi Meta, DeepSeek Bantu Pengembangan Kacamata Pintar di China

Berita, Teknologi2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Model kecerdasan buatan (AI) DeepSeek mendongkrak pengembangan kacamata pintar China, memungkinkan perangkat ini hadir lebih canggih dengan biaya lebih rendah.

Perusahaan rintisan atau startup asal China, Rokid, meyakini bahwa kehadiran DeepSeek dapat membuat kacamata pintar yang dapat bersaing dengan produk Meta.

“Model DeepSeek yang berbiaya rendah dan berkinerja tinggi telah secara fundamental membentuk kembali ekonomi penyebaran AI,” kata Misa Zhu Mingming, pendiri dan kepala eksekutif Rokid, dikutip dari SCMP, Senin (10/2).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rokid, yang berbasis di Hangzhou, merupakan sebuah perusahaan rintisan yang membuat kacamata augmented reality (AR) yang dilengkapi dengan AI.





Zhu mengatakan harga untuk mengadopsi model penalaran DeepSeek-R1, misalnya, jauh di bawah harga model GPT-4o (OpenAI).

Ia menambahkan bahwa hal ini akan membantu perusahaan-perusahaan di bidangnya untuk memangkas biaya penelitian, pengembangan, dan biaya operasional.

Pada November, Rokid meluncurkan kacamata AR pertamanya yang dilengkapi dengan model bahasa besar (LLM), teknologi yang mendukung aplikasi AI generatif seperti ChatGPT dari OpenAI.

Meski desain kacamata Rokid yang didukung AI tampak tidak berbeda dengan kacamata biasa, pengguna dapat mengambil foto serta melakukan penerjemahan, navigasi, dan pengiriman pesan secara real-time dengan gadget tersebut.

Menurut Zhu, kehadiran DeepSeek lantas mengubah industri ini. Teknologi ini dikombinasikan dengan keunggulan China dalam rantai pasokan perangkat keras dan optik menawarkan solusi yang lebih fleksibel untuk sektor kacamata pintar, yang dapat membantu memperluas adopsi produk ini.

READ  Pelemahan Rupiah Diprediksi Tekan IHSG Hari Ini

Penilaian dari Zhu ini mencerminkan bagaimana DeepSeek, selama beberapa pekan terakhir, menunjukkan upaya China untuk mengatasi hambatan teknologi, termasuk pembatasan perdagangan AS pada komponen utama seperti semikonduktor canggih.

“Sifat open-source [dari model DeepSeek] juga mempercepat iterasi AI pada perangkat,” kata Zhu.

Dengan memanfaatkan distilasi model, ia mengatakan bahwa para pengembang dapat memigrasikan kemampuan LLM ke dalam versi kacamata pintar yang lebih ringan, yang memungkinkan perangkat tetap ringkas namun memberikan kinerja yang lebih baik.

Sifat open source memberikan akses publik ke kode sumber program, yang memungkinkan pengembang perangkat lunak pihak ketiga untuk memodifikasi atau berbagi desain, memperbaiki tautan yang rusak, atau meningkatkan kemampuannya.

Teknologi open source telah menjadi kontributor besar bagi industri teknologi yang berkembang pesat di China selama beberapa dekade terakhir.

Sementara itu, distilasi adalah cara melatih model yang lebih kecil untuk meniru perilaku model yang lebih besar dan lebih canggih, dan pada saat yang sama secara signifikan mengurangi biaya komputasi. Praktik ini umum dilakukan oleh banyak perusahaan yang ingin memperkecil ukuran model mereka, sekaligus menawarkan kinerja yang serupa kepada pengguna.

(lom/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/teknologi/20250210160328-185-1196631/saingi-meta-deepseek-bantu-pengembangan-kacamata-pintar-di-china

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *