Hashim Djojohadikusumo Bocorkan Proyek yang Akan Didanai Danantara

Jakarta, CNN Indonesia —

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, membocorkan proyek-proyek apa saja yang bakal didanai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Ia menyebut proyek yang akan dibiayai oleh Danantara berasal adalah sektor energi seperti hydropower dan geothermal. Namun, Danantara juga akan menggandeng investor asing dalam menggarap proyek-proyek itu.

“Jadi beberapa proyek ini mungkin akan dibiayai oleh Danantara. Tapi pemerintah berharap juga investor-investor luar negeri. Jadi kalau bisa Danantara ini menjadi co-investor dengan investor luar negeri. Danantara jangan 100 persen,” katanya dalam acara CNBC Economic Outlook 2025, Rabu (26/2).

Hashim pun mengatakan ada banyak investor asing yang tertarik untuk menjadi investor bersama Danantara. Beberapa negara yang tertarik di antaranya China, Abu Dhabi, dan Qatar.

“Maka Danantara perannya jadi co-investor, juga menjamin kepada investor luar negeri bahwa negara ikut pikul risiko dan dan negara ikut bertanggung jawab untuk sukses dari proyek-proyek ini,” katanya.

“Banyak sekali proyek-proyek ini. Ada hydropower, ada geothermal, ada solar,” sambungnya.

Prabowo resmi meluncurkan Danantara pada 24 Februari lalu. Ia mengatakan Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia.

Ukuran ini, katanya, bisa dilihat dari aset yang dikelola Danantara yang mencapai US$900 miliar atau Rp14.665 triliun (kurs Rp16.300 per dolar AS).

“Saya tahu dan saya menyadari bahwa ada banyak pertanyaan tentang Danantara Indonesia. Ada yang ragu-ragu apakah ini bisa berhasil atau tidak. Hal ini adalah wajar karena inisiatif ini belum pernah ada sebelumnya. Namun hari ini, seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari US$900 miliar dan antara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau sovereign wealth fund negara terbesar di dunia,” katanya.

Danantara berwenang mengelola sumber daya alam hingga aset-aset BUMN. Total aset di bawah pengelolaan (AUM) Danantara menembus US$980 miliar atau setara Rp15.978 triliun.

Untuk saat ini, Danantara membawahi tujuh BUMN raksasa. Mereka adalah adalah PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID.

[Gambas:Video CNN]

(pta/fby)