Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Gedung Putih disebut akan memilih dan memutuskan secara langsung jurnalis dan media mana saja yang dapat meliput kegiatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sistem pool yang memprioritaskan jurnalis televisi, radio, kantor berita, media cetak, dan fotografer, selama beberapa dekade ini didominasi oleh jurnalis dari outlet seperti Reuters, CNN, ABC News, Fox News, dan The New York Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara pemerintahan Trump. Karoline Leavitt, mengatakan bahwa kantor-kantor berita tersebut akan tetap memiliki akses ke Gedung Putih.
Namun dia mengatakan bahwa pemerintah Trump sekarang akan memberikan akses untuk kantor-kantor berita lainnya, karena pemerintah mengambil kendali dari Asosiasi Koresponden Gedung Putih (WHCA) yang sebelumnya mengoordinasikan rotasi outlet media.
“Selama beberapa dekade, sekelompok jurnalis yang bermarkas di DC yakni WHCA telah lama menentukan jurnalis mana yang boleh mengajukan pertanyaan kepada Presiden AS di sini. Sekarang tidak lagi,” ungkap Leavitt.
“Ke depannya, staf pers Gedung Putih akan ditentukan oleh tim pers Gedung Putih. Layanan streaming juga akan ditambahkan,” imbuhnya.
Presiden WHCA, Eugene Daniels, mengatakan bahwa pemerintahan Trump tidak memberikan pemberitahuan apa pun tentang perubahan ini.
“Hal itu menunjukkan bahwa pemerintah akan memilih wartawan yang meliput presiden. Di negara bebas, para pemimpin tidak boleh dapat memilih tim pers mereka sendiri,” kata Daniels.
“Namun, WHCA tidak akan pernah berhenti mengadvokasi akses yang komprehensif, transparansi penuh, dan hak masyarakat Amerika untuk membaca, mendengarkan, dan menonton laporan dari Gedung Putih, yang disampaikan tanpa rasa takut atau pilih kasih,” tambahnya.
(dna)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250226150703-134-1202695/gedung-putih-ambil-kendali-akses-media-yang-boleh-meliput-agenda-trump