Negara Eropa Ini Malah Dukung Trump Keras ke Zelensky usai Pengusiran

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, memuji Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena “berani membela perdamaian” dalam kicauannya di X pada Juamt (28/2).

Orban bahkan menganggap Trump sebagai sosok yang kuat lantaran mau memajukan perdamaian. Hal itu diutarakan Orban tak lama setelah Trump terlibat cekcok hingga saling bentak dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hingga mengusirnya dari Gedung Putih.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pria kuat menciptakan perdamaian, sementara pria lemah menciptakan perang. Hari ini, Presiden @realDonaldTrump dengan berani membela perdamaian, meskipun sulit diterima oleh banyak orang. Terima kasih, Tuan Presiden!” tulis Orban dalam sebuah unggahan di X.

Cuitan Orban itu keluar tak lama setelah berita soal pertemuan Trump dan Zelensky yang berakhir bencana beredar luas.





Orban memang merupakan negara Eropa sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia bahkan terang-terangan mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara itu, Trump mengusir Zelensky dari Gedung Putih dan membatalkan rangkaian pertemuan keduanya mulai dari jamuan makan siang hingga pernyataan pers bersama yang biasanya digelar ketika ada pemimpin negara yang berkunjung.

Cekcok terjadi antara Trump dan Zelensky ketika berbicara soal masa depan Ukraina dan prospek perdamaian dengan Rusia. Trump meminta Zelensky untuk “berkompromi” dengan Rusia demi tercapainya perdamaian. Namun, Trump tak menjamin apakah Ukraina bisa mendapatkan kembali wilayah yang selama invasi diduduki Rusia.

Zelensky pun menolak usulan Trump tersebut dengan menegaskan Ukraina tidak akan berkompromi dengan penjajah dan pembunuh, merujuk pada Presiden Valdimir Putin.

READ  LavAni Livin Transmedia Hajar Bhayangkara

Dari situ, Zelensky, Trump, hingga Wapres AS JD Vance terlibat adu mulut, di mana Vance dan Trump berupaya menyudutkan Zelensky.

Seorang pejabat Gedung Putih menuturkan Trump langsung menggelar rapat tertutup dengan para penasihat utamanya dan Wakil Presiden JD Vance di oval Office usai terlibat cekcok dengan Zelensky. 

Menurut sumber itu, Trump dalam rapat itu berkonsultasi dengan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan para penasihat senior soal merespons delegasi Ukraina dan kelanjutan pertemuan tersebut.

Pada akhirnya, Trump memutuskan bahwa Zelensky “tidak dalam posisi untuk bernegosiasi.”

Trump kemudian menginstruksikan Rubio dan penasihat keamanannya, Mike Waltz, untuk menyampaikan pesan bahwa sudah waktunya bagi Zelensky untuk pergi.

Dikutip CNN, menurut seorang pejabat Gedung Putih, Trump secara langsung memerintahkan agar pihak Ukraina diberi tahu bahwa mereka harus meninggalkan Gedung Putih.

Sementara itu, delegasi Ukraina menunggu di ruangan terpisah, sebagaimana prosedur standar dalam kunjungan kenegaraan.

Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa pihak Ukraina sempat memprotes dan ingin melanjutkan pembicaraan, tetapi permintaan itu ditolak.

Tak lama kemudian, Zelensky meninggalkan Gedung Putih.

(rds)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250301145740-134-1203880/negara-eropa-ini-malah-dukung-trump-keras-ke-zelensky-usai-pengusiran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *