Hamas Tolak Ide Perpanjang Gencatan Fase I, Sebut Akal-akalan Israel

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Hamas menolak “formulasi” Israel yang ingin memperpanjang fase pertama gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina alih-alih melanjutkan ke fase kedua sesuai rencana awal.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan kepada Al Araby TV pada Minggu (2/3) bahwa tidak ada pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai fase kedua gencatan senjata, meskipun fase pertama akan berakhir pada hari Sabtu mendatang.

Qassem menuduh Israel bertanggung jawab atas kegagalan memulai negosiasi tahap kedua, dengan mengatakan bahwa Israel hanya ingin membebaskan sandera yang tersisa di Gaza sambil tetap membuka kemungkinan melanjutkan perang.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataannya muncul sehari setelah Hamas mendesak Israel untuk segera memasuki fase kedua dan menegaskan “komitmen penuh untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian dalam setiap tahap dan rinciannya.”





Pada Kamis lalu, pejabat Israel bergabung dengan mediator dari Qatar dan Amerika Serikat dalam “pembicaraan intensif” di Kairo, menurut layanan informasi negara Mesir pada Jumat. Namun, negosiasi tersebut tampaknya tidak menghasilkan kesepakatan.

Pembicaraan mengenai fase kedua gencatan senjata bertujuan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza secara menyeluruh, termasuk pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Menurut Israel, masih ada 59 sandera yang tersisa di Gaza, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan kepada wartawan, “Kami telah menyatakan kesiapan untuk memperpanjang kerangka kerja [fase pertama] dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera. Jika memungkinkan, kami akan melakukannya.”

READ  Kedubes Suriah di Jakarta Ganti Bendera Jadi Bintang Tiga

Dikutip Al Jazeera, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa hari-hari mendatang akan menjadi “krusial” bagi pembicaraan mengenai fase kedua gencatan senjata.

“Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera harus tetap berlaku. Hari-hari ke depan sangat penting. Semua pihak harus mengerahkan segala upaya untuk mencegah kegagalan perjanjian ini,” kata Guterres kepada wartawan di markas PBB di New York.

Reporter Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan dari Gaza bahwa kemungkinan akan terjadi “lonjakan” aktivitas militer karena “tidak ada lagi kewajiban untuk mempertahankan gencatan senjata.”

“Situasi ini masih belum pasti, sementara para mediator berupaya menahan krisis ini dan mencegah kembalinya pertempuran yang hanya akan membawa kehancuran lebih lanjut bagi rakyat Gaza,” tambahnya.

Meskipun gencatan senjata telah berlangsung sejak 19 Januari, Kantor Media Pemerintah (GMO) Gaza melaporkan lebih dari 350 pelanggaran yang dilakukan Israel, termasuk serangan militer, penembakan, serangan udara, peningkatan pengawasan, dan penghalangan bantuan sejak gencatan senjata dimulai.

Menurut GMO, pasukan Israel telah membunuh dan melukai puluhan warga Palestina melalui serangan udara serta penembakan sejak gencatan senjata berlaku.

GMO juga sebelumnya melaporkan adanya keterlambatan dalam mengizinkan keluarga yang mengungsi untuk kembali ke wilayah utara Gaza serta kurangnya bantuan yang masuk sesuai kesepakatan.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250303093353-120-1204281/hamas-tolak-ide-perpanjang-gencatan-fase-i-sebut-akal-akalan-israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *