Dicoding Sebut Indonesia Butuh 23 Juta Talenta Digital Hingga 2045

Berita, Teknologi5 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Startup Edu Tech Dicoding menyebut Indonesia memerlukan 23 juta talenta digital berkualitas hingga 2045. Angka tersebut merupakan hasil riset Dicoding yang diterbitkan dalam laporan Peta Jalan Talent Informatika: Menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam laporan ini menjelaskan kebutuhan talenta digital tahunan disebut terus meningkat, dari 381 ribu pada 2025 hingga 1,2 juta pada 2045.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief Executive Officer Dicoding Narenda Wicaksono menyebut pemerintah menargetkan peningkatan GDP hingga 7 kali lipat pada 2045. Sebagai salah satu kontributor GDP, kualitas talenta digital harus digenjot untuk mencapai visi tersebut.

“Kalau kita nanti bicara kualitas. Dengan GDP yang kita harapkan 7 kali lipat. Talenta-talenta informatika kita juga harus meningkat, kita harus meningkatkan kualitas setidaknya 2 kali lipat,” dalam acara Dicoding Connect 2025 di Jakarta, Kamis (20/2).





Selain kualitas dan kuantitas, laporan dari Dicoding menyoroti pentingnya pelatihan informal. Narenda menyebut hampir separuh talenta informatika menyadari kesuksesan mereka tak hanya bergantung pada pendidikan formal, tetapi juga pelatihan informal dan pengalaman praktik.

Dengan adanya kebutuhan talenta digital yang besar, Narenda memberikan sejumlah rekomendasi untuk para pemangku kepentingan, salah satunya pemerintah.

Ia menyebut pemerintah perlu mendorong integrasi antara pendidikan formal dan informal.

“Buat pemerintah, perlu untuk meluaskan landasan kebijakan yang bisa meningkatkan integrasi antara pendidikan formal dan informal. Kita melihat program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah salah satu contoh yang berhasil. Dimana program ini cukup sukses. Bisa membuat konversi SKS itu menjadikan full effect,” katanya.

READ  Hadiri Pelantikan Trump, McGregor Tertarik Jadi Presiden Irlandia

“Sehingga mereka itu belajar menyelesaikan sampai akhir, sampai level ekspert yang membuat mereka akhirnya relevan dengan kebutuhan industri,” tambahnya.

Bagi sekolah dan universitas, ia merekomendasikan instansi ini untuk memberi rekognisi akademis pada keterlibatan siswa didik dalam program pengembangan talenta digital dan diselenggarakan oleh industri.

Selain itu, lembaga pendidikan juga dinilai perlu untuk proaktif dalam merealisasikan kerja sama dengan industri.

Di sisi industri sebagai agen penyerapan talenta digital, rekomendasi Dicoding mendorong mereka berinvestasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dan memberikan pengakuan terhadap sertifikasi non-formal.

Sementara itu, industri yang berperan sebagai sponsor program pelatihan didorong untuk mengakselerasi talenta digital dengan mendukung pembiayaan dan ekosistem pembelajaran yang inklusif.

(fea/lom)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250221172436-185-1201093/dicoding-sebut-indonesia-butuh-23-juta-talenta-digital-hingga-2045

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *