Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan menyetop bantuan militer ke Ukraina menyusul cekcok dengan Presiden Volodymyr Zelensky pekan lalu.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump telah memerintahkan penghentian sementara bantuan militer AS ke Ukraina dan saat ini sedang meninjau kembali bantuan-bantuan tersebut.
“Kami sedang menghentikan sementara dan meninjau kembali bantuan-bantuan dari kami untuk memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada solusi,” kata pejabat yang tak ingin disebutkan identitasnya tersebut kepada Fox News pada Senin (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan langkah itu diambil karena Trump telah menegaskan bahwa ia ingin Ukraina vs Rusia berdamai. Penghentian bantuan dilakukan agar Ukraina memiliki komitmen yang sama.
“Kami ingin mitra kami juga berkomitmen pada tujuan tersebut,” ucapnya, seperti dikutip Reuters.
Belum diketahui berapa banyak bantuan yang terpengaruh dan berapa lama penghentian dilakukan. Gedung Putih belum memberikan komentar langsung sejauh ini.
Langkah ini sendiri diambil Trump usai cekcok dengan Zelensky di Oval Office, Jumat (28/2) lalu. Saat itu, Trump marah sampai menunjuk-nunjuk Zelensky karena Zelensky tak mau berkompromi dengan Rusia untuk menyetop perang.
Menurut Trump, Zelensky tak punya kendali untuk menentukan sikap semacam itu.
Terlepas dari itu, apa saja bantuan yang telah diberikan AS selama ini untuk Ukraina sejak invasi Rusia?
Baca di halaman berikutnya >>>>
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu, Kongres AS setuju untuk memberikan bantuan senilai $175 miliar (sekitar 2.884 triliun) kepada Kyiv.
Pada Desember, sebelum eks Presiden AS Joe Biden lengser, AS mengumumkan tambahan bantuan sebesar $5,9 miliar (sekitar Rp97 triliun).
Bantuan AS untuk Ukraina sendiri beragam, mulai dari bantuan militer hingga dana. Menurut The Guardian, sebagian dana yang dikirim AS ke Ukraina membantu negara itu membiayai gaji guru dan dokter, serta menjaga jalannya pemerintahan sehingga Ukraina bisa fokus memerangi invasi Rusia.
Bantuan persenjataan untuk Ukraina sementara itu difasilitasi melalui dua program. Pertama, presidential drawdown authority (PDA). Skema ini memungkinkan presiden mengirim persenjataan dan peralatan secara cepat dari persediaan AS tanpa memerlukan persetujuan kongres.
Kedua, Ukraine Security Assistance Initiative (USAI). Skema ini memudahkan Ukraina memperoleh peralatan militer dari industri pertahanan AS.
Secara total, AS telah menjanjikan bantuan senjata senilai $31,7 miliar (sekitar Rp522 triliun) kepada Ukraina melalui PDA. Menurut analisis Reuters, lebih dari $20 miliar (sekitar Rp329 triliun) telah dikirimkan ke Kyiv.
Menurut catatan Kementerian Luar Negeri AS, per 20 Januari, Washington telah menggelontorkan $65,9 miliar (sekitar Rp1.086 triliun) bantuan militer ke Ukraina sejak Februari 2022.
Bantuan-bantuan itu termasuk peralatan pertahanan udara, senjata, amunisi, rudal, sistem roket berpemandu laser, radar pengawasan udara, helikopter, peluncur bom, ratusan ribu peluru artileri, tank, kendaraan lapis baja, kapal, dan masih banyak lagi.
Jika dirinci, beberapa di antaranya yakni lebih dari 10.000 rudal anti-tank Javelin, 2.000 rudal anti-pesawat Stinger, jutaan peluru senapan, lebih dari 20 peluncur HIMARS dan amunisi, rudal jarak jauh ATACMS (300 km), lebih dari 100 howitzer M777 (155 mm), ribuan peluru artileri, bom cluster.
Kemudian, 31 tank Abrams M1, ratusan kendaraan lapis baja Bradley, lebih dari 50 ambulans lapis baja, ribuan truk logistik, 100 lebih drone Switchblade (kamikaze), ratusan drone pengintai, hingga sistem NASAMS dan Patriot.
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250304115317-134-1204808/trump-setop-sokong-ukraina-lawan-rusia-berapa-bantuan-as-selama-ini