Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertanyaan muncul usai Washington menyetop bantuan militer ke Ukraina.
Zelensky bahkan menyebut dirinya siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Trump demi mewujudkan perdamaian di negaranya.
Menurutnya, tak ada pihak yang menginginkan perang tak berkesudahan. Karena itu, Ukraina siap untuk berunding untuk mewujudkan perdamaian abadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tim saya dan saya siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mewujudkan perdamaian yang langgeng,” cuit Zelensky dalam akun X @ZelenskyyUa, Rabu (5/3).
Untuk langkah cepat mengakhiri perang, ia mengusulkan tahap pertama bisa berupa pembebasan tahanan dan gencatan senjata di udara yang meliputi pelarangan rudal, pesawat nirawak jarak jauh, bom untuk energi dan infrastruktur sipil lainnya. Selanjutnya, gencatan senjata di laut jika Rusia sepakat dengan Ukraina.
“Kemudian kami ingin bergerak sangat cepat melalui semua tahap berikutnya dan bekerja sama dengan AS untuk menyetujui kesepakatan akhir yang kuat,” imbuhnya.
Zelensky mengatakan ia benar-benar menghargai apa yang telah dilakukan AS untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya.
Namun, ia menyebut pertemuannya dengan Trump di Gedung Putih pada Jumat lalu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Zelensky menyesalkan kejadian tersebut dan ingin berbaikan dengan Trump.
“Sudah saatnya untuk memperbaiki keadaan. Kami ingin kerja sama dan komunikasi di masa mendatang bersifat konstruktif,” ucapnya.
Ia juga membahas mengenai perjanjian mineral penting dan keamanan. Perjanjian itu dinilai sebagai langkah menuju keamanan yang lebih baik dan jaminan keamanan yang kuat
“Ukraina siap untuk menandatanganinya kapan saja dan dalam format apa pun yang sesuai,” pungkasnya.
AFP melaporkan Zelensky sempat menginstruksikan kepala pertahanan dan intelijennya untuk menghubungi rekan-rekan mereka di AS guna memperoleh informasi resmi tentang pembekuan bantuan militer oleh AS.
Senin kemarin, Trump membuat keputusan mengejutkan, yakni menghentikan bantuan ke Ukraina. Hal ini memperdalam ketakutan di Kyiv dan Uni Eropa (UE) bahwa AS kini menjauh dari sekutunya dan lebih condong ke Rusia.
UE mengkhawatirkan masa depan kerja sama pertahanan AS-Eropa. Blok ini telah berusaha keras untuk meningkatkan dukungan bagi Kyiv usai perselisihan terbuka antara Trump dan Zelensky mencuat.
Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan rencana UE untuk memobilisasi sekitar 800 miliar euro untuk pertahanan Eropa.
Sementara itu, calon kanselir Jerman berikutnya, Friedrich Merz, mengatakan bakal mendukung persetujuan segera atas paket bantuan kepada Ukraina senilai 3 miliar euro yang tertahan di parlemen.
Kamis besok, UE akan mengadakan pertemuan puncak darurat yang bertujuan untuk memperkuat dukungan bersama Eropa bagi Ukraina.
(pta)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250305033801-134-1205108/zelensky-saya-siap-bekerja-di-bawah-kepemimpinan-kuat-trump