Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Panglima militer baru Israel, Eyal Zamir, resmi dilantik pada Rabu (5/3), menggantikan Letnan Jenderal Herzi Halevi yang mengundurkan diri pada Januari.
Dalam pelantikannya itu, ia bersumpah akan mengalahkan Hamas Palestina di tengah ketidakpastian akan gencatan senjata.
Dilansir dari Al Jazeera, Zamir mengatakan bahwa dirinya siap menghadapi tantangan yang akan datang. Dia menegaskan akan mengalahkan Hamas karena “misinya belum tercapai.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hamas memang telah mengalami pukulan berat … [Tapi] Hamas belum dikalahkan. Misinya belum tercapai,” ucapnya saat pelantikan di Tel Aviv, seperti dikutip Al Jazeera.
Pria yang sebelumnya menjabat direktur Kementerian Pertahanan itu sempat menuturkan bahwa tahun 2025 akan menjadi “tahun pertempuran”. Menurut media berbahasa Ibrani, Zamir kemungkinan akan mengintensifkan pertempuran di Gaza.
Situs berita Israel Walla melaporkan Zamir saat ini tengah merencanakan operasi darat skala besar di Gaza guna meningkatkan tekanan terhadap Hamas.
Sejalan dengan itu, di hadapan Zamir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Negeri Zionis “bertekad” untuk meraih kemenangan dalam perang.
Selain di Gaza, Zamir juga akan bertanggung jawab mengenai strategi serangan Israel di Tepi Barat, yang dalam beberapa minggu terakhir telah diberondong serangan.
Zamir terlibat dalam pertempuran dan komando militer selama peristiwa Intifada Kedua dari tahun 2000-2005. Ia menjabat sebagai sekretaris militer Netanyahu dari 2012 hingga 2015.
Dia merupakan pendiri lembaga think tank sayap kanan Israel Defence and Security Forum, dan telah menganjurkan tindakan yang lebih agresif terhadap Iran dan sekutunya, demikian dikutip dari New Arab.
Beberapa sumber keamanan Israel mengindikasikan kepada media Israel bahwa Zamir kemungkinan akan memperluas serangan darat di Gaza dan menduduki wilayah tersebut lebih lama.
Pelantikan Zamir dilakukan di tengah gencatan senjata Israel-Hamas yang begitu rentan yang sudah berlangsung sejak 19 Januari. Kedua pihak mestinya kini melangsungkan fase kedua gencatan, namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
Israel bersikeras ingin memperpanjang fase pertama, yang harusnya berlangsung 42 hari dan telah resmi berakhir pada Minggu (2/3). Sementara itu, Hamas ogah memperpanjangnya karena merasa Israel cuma ingin warganya dibebaskan tapi tetap mau melanjutkan perang.
Hamas pun menegaskan pihaknya hanya ingin lanjut ke fase kedua sesuai kesepakatan awal.
(blq/dna)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250306075836-120-1205557/panglima-militer-baru-israel-dilantik-bersumpah-kalahkan-hamas