Housekeeping.my.id –
Surabaya, CNN Indonesia —
Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda wilayah Jawa Timur hingga sepekan ke depan. Masyarakat pun diminta waspada potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor hingga angin kencang yang akan ditimbulkan.
Kepala Stasiun Metereologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo BMKG Taufiq Hermawan mengatakan potensi cuaca ekstrem itu diperkirakan terjadi hingga 16 Maret 2025.
“Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, hujan es, dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang,” kata Taufiq, Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem yakni Kota Surabaya, Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang.
Kemudian Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kota Malang, dan Kabupaten Tulungagung.
Saat ini, kata dia, wilayah Jawa Timur masih dalam fase akhir musim hujan dan akan memasuki masa peralihan, sehingga potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.
“Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di perairan utara Jawa Timur serta gangguan atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), yang secara spasial diprakirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur,” ucapnya.
Hal ini, kata dia, mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah tersebut. Selain itu, kondisi atmosfer yang masih labil serta faktor konvektivitas lokal yang cukup kuat turut mendukung pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup intens.
BMKG Juanda pun menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
“Wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau berbukit diharapkan lebih berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” pungkasnya.
(frd/dmi)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250310201149-641-1207235/cuaca-ekstrem-berpotensi-landa-jatim-warga-diminta-waspada