Kami Tak Komunikasi ke ICC

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr menjelaskan penangkapan mantan presiden Rodrigo Duterte di Manila pada Selasa (11/3).

Bongbong mengakui tidak ada komunikasi antara pemerintah Filipina dengan Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) yang bermarkas di the Hague, Belanda.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Filipina di bawah Bongbong sempat menolak permintaan ICC agar segera menangkap Duterte. Belakangan, kepolisian Filipina menangkap Duterte dan langsung dibawa ke Belanda.

Ia mengatakan penangkapan Duterte melalui koordinasi dengan kepolisian internasional atau Interpol.





“Kami tidak berkomunikasi langsung dengan ICC. Mereka meminta banyak dokumen dari kami, tapi kami tidak menyediakannya satu pun. Bagaimanapun, kami tidak bisa menolak Interpol ketika mereka meminta bantuan kami untuk menangani orang ini (Duterte),” ujar Bongbong.

Bongbong pun membantah tudingan bahwa penangkapan Duterte merupakan bentuk persekusi politis.

“Saya yakin dia (Duterte) akan mengatakan itu,” kata Bongbong, menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan, Selasa (11/3) bahwa penangkapan itu amat bermuatan politis, seperti dikutip dari Inquirer.

Ia kemudian menyinggung kasus dugaan kejahatan kemanusiaan yang dialamatkan kepada Duterte sudah dimulai sejak 2017. Saat itu Duterte masih menjabat sebagai Presiden Filipina.

“Jadi, saya tidak melihat bahwa hal itu (penangkapan Duterte) merupakan persekusi politik karena itu sudah diinisiasi sebelum saya muncul (jadi Presiden Filipina),” kata ujar Bongbong.

“Sekali lagi, kita harus mengakui, tentu saja, wajar saja jika seorang mengaitkan dengan dinamika politik, tapi kami hanya mengikuti Interpol (kepolisian internasional),” beber Bongbong.

READ  Proses Merger dengan Smartfren, XL Tunggu Assessment Komdigi

Sehari sebelumnya, Biro Komunikasi Istana Kepresidenan menyatakan bahwa Interpol di Manila telah menerima salinan surat perintah penangkapan Duterte dari ICC.

ICC meminta Filipina menangkap Duterte atas tuduhan kejahatan kemanusiaan dengan melakukan rangkaian pembunuhan di luar hukum dalam operasi antinarkoba yang dilakukan Duterte saat masih menjabat sebagai presiden Filipina.

Bongbong berseteru dengan keluarga Duterte setelah sempat berkoalisi pada pilpres Filipina pada 2022. Saat itu Bongbong dipasangkan dengan putri Duterte, Sara Duterte, sebagai calon wakil Presiden.

Pasangan tersebut kemudian memenangkan pilpres Filipina. Api perseteruan mulai memanas tahun lalu setelah Bongbong mengubah konstitusi masa jabatan Presiden Filipina.

Perseteruan itu berujung pada pemakzulan Sara dari jabatan kursi Wakil Presiden Filipina.

(bac)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250312093047-106-1207823/presiden-filipina-soal-penangkapan-duterte-kami-tak-komunikasi-ke-icc

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *