Jakarta, CNN Indonesia —
Ranking FIFA Timnas Indonesia mengalami tren peningkatan selama paruh windu terakhir. Hegemoni skuad Garuda terus bergelora. Tapi, apakah ini representasi kualitas sepak bola kita?
Sejak Shin Tae Yong menahkodai Timnas Indonesia, peringkat tim cenderung menanjak. Saat pertama kali pelatih asal Korea Selatan itu menapak Jakarta akhir 2019, skuad Garuda berada di peringkat ke-173.
Sempat turun ke posisi 175 pada 2021, tapi sejak saat itu pula peringkat Timnas Indonesia menanjak seiring berjalannya waktu. Pernah turun satu atau dua strip, tapi tim Garuda kembali naik lagi dan lagi dalam urusan ranking.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per Oktober 2024, Indonesia berada di posisi ke-130 ranking FIFA. Usai menang atas Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia, Thom Haye dan kawan-kawan kini menempati ranking FIFA ke-125.
Berada di anak tangga nomor 125 adalah pencapaian tertinggi Timnas Indonesia sejak terakhir kali dialami pada 14 tahun lalu. Pada 2010, Indonesia sempat berada di peringkat ke-127. Sejak saat itu tak pernah lagi berada lebih tinggi sebelum sekarang ini.
Kecenderungan peringkat yang meningkat disebabkan oleh level turnamen yang diikuti, berikut dengan pencapaiannya. Timnas Indonesia kembali jadi peserta Piala Asia dan menembus babak 16 besar. Kemudian saat ini masih berstatus peserta Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berpentas di Piala Asia 2023 dan jadi kontestan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengambil porsi besar pada perolehan poin yang didapat. Ini karena level turnamen dan lawan yang dihadapi berpengaruh pada perhitungan poin ranking FIFA.
Selepas Piala Asia 2023, ranking FIFA Indonesia naik empat tangga. Ini karena menang satu kali lawan Vietnam meski kalah tiga kali lawan Irak, Vietnam, dan Australia. Saat itu Indonesia menduduki posisi ke-142 pada awal 2024.
Ranking FIFA Timnas Indonesia terus menanjak seiring dengan hasil positif di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemenangan atas Vietnam dan Filipina jadi faktornya.
Setelah melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, peringkat Indonesia cenderung naik lagi karena menahan imbang tim besar seperti Arab Saudi dan Australia pada matchday pertama dan kedua.
Tak ayal peningkatan kembali terjadi mengingat kemenangan lawan Arab Saudi pada matchday keenam berbuah poin yang signifikan bagi Indonesia. Asa lolos ke Piala Dunia 2026 pun tetap terjaga.
Analisis berlanjut ke halaman kedua >>>
Tak bisa dipungkiri meningkatnya ranking FIFA adalah kabar baik bagi pecinta Timnas Indonesia. Kendati demikian, situasi ini tak patut jadi penutup mata bahwa realita tak hanya bicara soal ranking dunia.
Ada pepatah ‘Semakin tinggi pohon, semakin besar angin yang menerpa’ ada benarnya dalam konteks pencapaian Timnas Indonesia. Seiring naiknya peringkat Indonesia, lawan yang dihadapi kian berat.
Berpentas di Piala Asia 2023, Indonesia berhadapan dengan raksasa Asia seperti Jepang, Australia, dan Irak. Indonesia tidak pernah berjumpa dengan tim dengan peringkat di atas 100 besar pada turnamen itu.
Situasi serupa kembali ditemui Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lagi-lagi tidak ada tim dengan peringkat di atas 100 yang dihadapi tim Merah Putih. Bahkan lawannya lebih beragam karena ada Bahrain, China, hingga Arab Saudi selain Jepang dan Australia.
Langkah Indonesia di putaran ketiga kualifikasi juga menjanjikan. Dari enam pertandingan, ada satu kemenangan, tiga kali imbang, dan dua kekalahan yang membuat Indonesia masih berkesempatan lolos langsung ke Piala Dunia 2026 atau melaju ke fase kualifikasi berikutnya.
Masih ada rangkaian empat laga yang harus dijalani pada Maret dan Juni 2025. Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang.
Indonesia akan bertandang lebih dulu ke markas Australia pada 20 Maret 2025. Kemudian menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025. Setelah itu, tim Merah Putih akan menyambut China pada 5 Juni 2025 sebelum terbang ke Jepang untuk bertanding pada 10 Juni 2025.
Menyelipkan doa terbaik untuk Timnas Indonesia, itu tentu. Tapi publik juga perlu terus menekan PSSI untuk membangun sepak bola secara menyeluruh.
[Gambas:Video CNN]
Perbaikan jangka pendek sudah dilakukan dengan proyek naturalisasi. Hasilnya sudah terlihat, ranking FIFA naik dan Indonesia mampu bicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Itu baru timnas putra, belum timnas putri yang juga sedang intens dalam naturalisasi dan pencarian pemain diaspora. Langkah ini dilakukan untuk mengejar peningkatan performa di tengah kompetisi liga sepak bola putri yang masih absen sampai satu atau dua tahun mendatang.
Tak bisa dibantah kompetisi domestik semestinya berperan sebagai kawah candradimuka dalam urusan pembibitan pemain. Faktanya, Liga 1 atau kasta tertinggi sepak bola Indonesia masih berada di peringkat keenam lingkup Asia Tenggara.
Artinya, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan PSSI sebagai payung sepak bola Indonesia dalam mengembangkan dunia bal-balan di Indonesia. Jangan sampai tim nasional melesat sendiri tanpa bertaut dengan kompetisi domestik dalam rel yang sama.
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20241129075920-142-1171868/ranking-fifa-menanjak-cerminan-kecil-sepak-bola-indonesia