Politisi PDIP Minta Galeri Nasional Pamerkan Lagi Lukisan Yos Suprapto

Berita, Nasional53 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Anggota Komisi X Fraksi PDIP Bonnie Triyana meminta Galeri Nasional Indonesia kembali membuka pameran lukisan Yos Suprapto yang sebelumnya dibatalkan.

“Saya dalam kapasitas saya sebagai anggota DPR Komisi X yang memang membidangi kebudayaan. Saya minta buka, buka saja,” kata Bonnie dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (22/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bonnie berpendapat dengan begitu seni akan kembali menjadi milik publik, sehingga mereka bisa mendiskusikan itu secara leluasa. Ia pun yakin jika pameran itu kembali dibuka, maka Galeri Nasional akan ramai didatangi pengunjung.

Bonnie juga menyatakan hal itu akan membuat Indonesia menjadi negara dengan iklim demokrasi yang lebih sehat dan berkelas.

“Iya kan? Terus mau ngapain lagi? Gambar lukisan udah nyebar di medsos udah kemana-mana, buka saja,” ucapnya.

Pada saat yang sama, Bonnie juga menduga Presiden Prabowo Subianto tidak mengetahui soal pembatalan pameran ini.

Menurutnya, Prabowo merupakan sosok berpendidikan yang juga menyukai seni.

“Berarti kan Pak Prabowo itu cinta seni gitu kan, baca buku juga. Bukan baca Doraemon doang Atau Sinchan gitu kan. Ya kan, saya yakin mungkin. Enggak bakal segitunya deh gitu kan. Kalau Pak Prabowo gitu ya,” ujar dia.

Ia pun menduga ada aktor lain dibalik pembatalan tersebut. Bonnie pun mengkritik keras pembatalan atas pameran ini.

“Jangan-jangan ini Presiden juga enggak tahu nih kayaknya, ini mungkin yang lain gitu kan. Nah, kalau ada yang kesinggung ya mungkin yang tergambarkan di situ ya, saya juga enggak ngerti,” ucapnya.

READ  Usai Mary Jane Dipulangkan, RI Akan Bentuk UU Pemindahan Narapidana

Suwarno Wisetrotomo selaku kurator pameran sudah buka suara atas situasi yang terjadi di Galeri Nasional saat ini.

Lewat keterangan tertulisnya, Suwarno menyatakan ada dua karya yang menggambarkan opini pribadi sang seniman soal praktik kekuasaan yang tidak sesuai dengan tema, yaitu ‘Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan’.

“Menurut pendapat saya, dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar, sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya,” kata Suwarno.

Sementara itu, keterangan resmi di media sosial Galeri Nasional mengatakan pameran harus ditunda imbas kendala teknis yang tidak bisa dihindari. Padahal, pameran itu dijadwalkan berlangsung sebulan sejak 20 Desember 2024.

Pihak Galeri Nasional mengaku memahami rasa kecewa yang berpotensi muncul imbas langkah tersebut. Lembaga budaya itu lantas meminta maaf kepada semua pihak atas penundaan yang diputuskan tiba-tiba.

Mereka mengklaim penundaan pameran seniman ternama itu diambil atas pertimbangan yang matang. Galnas juga berjanji akan menjalin komunikasi dengan Yos Suprapto agar dapat menemukan solusi terbaik.

(mnf/dmi)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *