Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Demonstrasi rusuh pecah di China menyusul puluhan pedemo memprotes kematian seorang remaja laki-laki siswa Sekolah Kejuruan Teknik Pucheng di Provinsi Shaanxi.
Dalam video yang telah diverifikasi oleh CNN, puluhan pengunjuk rasa terlihat bentrok dengan barisan polisi anti-huru hara di luar Sekolah Kejuruan Teknik Pucheng. Beberapa pedemo bahkan terlihat melemparkan tongkat dan benda lainnya ke arah petugas polisi.
Salah satu pengunjuk rasa terlihat melemparkan alat pemadam api ke pintu, hingga kaca pintu tersebut pecah. Sebagai tanggapan, polisi terlihat menangani demonstran dengan agresif, memukuli beberapa di antaranya dan menjatuhkan yang lain ke tanah.
Pemicu bentrokan demonstran dan polisi ini adalah kematian seorang siswa remaja bermarga Dang yang sedang duduk di tahun ketiga di sekolah tersebut. Pihak berwenang setempat di Pucheng mengklaim kematian Dang pada 2 Januari sebagai kecelakaan dan bukan tindakan kriminal.
Namun, spekulasi bahwa aparat menutup-nutupi penyebab kematian Dang menyebar luas di media sosial hingga memicu demonstrasi yang langka ini.
Menurut pernyataan penyelidik yang dipublikasikan di situs pemerintah kabupaten Pucheng, Dang “terlibat adu mulut dan fisik” dengan seorang siswa tahun pertama bermarga Guo terkait “mengganggu waktu istirahatnya” di asrama. Malam itu, seorang pejabat sekolah membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.
Sekitar pukul 03.00 pagi, seorang siswa lain di asrama Dang pergi ke kamar mandi dan menemukan sebuah bangku kayu berada di bawah jendela balkon, menurut pernyataan tersebut.
“Jendela geser sudah terbuka, dan kawat kasa pelindung telah dilepas. Dang telah jatuh dari jendela ke tanah di bawahnya,” bunyi pernyataan tersebut.
Sebuah kelompok aktivis yang berbasis di AS, Human Rights in China, mengendus ada “kejanggalan” dalam kematian Dang, termasuk kesaksian tentang “tanda-tanda perkelahian di asrama Dang” dan dugaan bahwa ia “didorong dari atap.”
Kelompok tersebut mengatakan keluarga Dang menolak penjelasan resmi pihak berwenang atas kematian remaja tersebut. Keluarga juga mengklaim foto-foto di ponsel Dang telah dihapus, menurut laporan Reuters hingga memicu keptisisme keluarga ini semakin meluas di media sosial.
Belum jelas apakah protes yang dimulai pada hari Senin itu berlanjut sepanjang pekan. Upaya CNN untuk menghubungi biro keamanan publik kabupaten Pucheng serta kota Weinan – yang mencakup wilayah tersebut – tidak mendapatkan tanggapan.
(rds)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250112091920-113-1186232/langka-demo-rusuh-pecah-di-shaanxi-china-imbas-kematian-siswa-smk