182 Orang Mengungsi Imbas Erupsi dan Status Awas Gunung Ibu

Berita, Nasional47 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 182 orang mengungsi imbas erupsi dan status awas Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

“Hingga Kamis sore terdapat 182 jiwa yang mengungsi di pengungsian tersebut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (17/1).

Abdul menerangkan pemerintah telah menyiapkan lima lokasi pengungsian yang dapat menampung sekitar 3.000 pengungsi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima lokasi pengungsi itu yakni di Gereja Tongotesungi Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat; Gereja Tua Gemih Sion, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

Kemudian di SMKS Anak Negeri, Jl.Bionuri Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat; Kantor Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat; serta di SD Inpres 18, Jl. Bionuri Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

Di sisi lain, PVMBG mencatat Gunung Ibu kembali mengalami sejumlah erupsi pada Kamis (16/1) kemarin dengan variasi ketinggian kolom 400 sampai 1.500 meter dari atas kawah.

Letusan tertinggi 1.500 m terjadi pada Kamis sekitar pukul 15:44 WIT. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara dari Siaga menjadi Awas atau level IV pada Rabu (15/1) siang.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan peningkatan status Gunung Ibu dilakukan setelah terdeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

READ  Menko PMK soal Cek Kesehatan Gratis: Penanganan Penyakit Lebih Dini

“Puncaknya hingga 15 Januari 2025 terjadi lima kali kejadian erupsi Gunung Ibu dengan kolom erupsi yang cenderung lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan biasanya itu,” kata Wafid dikutip dari Antara.

Badan Geologi tetap mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius lima kilometer dan perluasan sektoral berjarak enam kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Begitupun jika terjadi hujan abu, masyarakat dan wisatawan diharapkan selalu memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya gangguan sistem pernafasan, dan mematuhi panduan dari pemerintah daerah setempat.

(dis/kid)


[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *