Ahli Ungkap Penyebab Pergerakan Tanah di Sukabumi

Berita, Teknologi23 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Fenomena pergerakan tanah yang yang terjadi di beberapa wilayah Sukabumi disebut akibat kondisi geologis tanah serta hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menyebut retakan dan pergeseran tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi terjadi akibat hujan lebat yang menyebabkan longsor. Selain itu, berdasarkan data BMKG, dalam 10 hari terakhir terjadi gempa bumi di wilayah Jawa Barat dengan magnitudo lemah dan tidak sampai dirasakan masyarakat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena gempanya dapat menggoyang tebing dan ketika diguyur hujan maka dampak lanjutannya akan jadi lebih mudah longsor,” jelas Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu (7/12).

Alhasil, setelah longsor terjadi maka materialnya akan menutup lembah-lembah sungai dan membendung air hujan. Namun, ketika hujan terjadi terus menerus dengan intensitas lebat maka bendungan tidak akan kuat menahan dan akhirnya jebol sehingga menjadi banjir bandang.

“Potensi longsor dan banjir bandang masih dapat terjadi selama bulan-bulan ini–di mana puncak musim hujan di Jawa Barat itu Desember di bagian selatan dan Januari di bagian utara sehingga mohon diwaspadai,” tutur Dwikorita.

Terpisah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut adalah longsoran atau gelinciran rotasi dan translasi.

Kepala Badan Geologi M Wafid menyebut wilayah Sukabumi sebagian besar masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi selama Desember 2024, terutama jika curah hujan di atas normal.

“Artinya daerah ini dapat hingga sering terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah baru dan lama dapat aktif kembali akibat curah hujan tinggi dan erosi yang kuat,” kata Wafid, dikutip dari Detik.

Senada dengan Dwikorita, Wafid menjelaskan faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena hujan intensitas tinggi dan kemiringan lereng yang terjal. Selain itu, batuan berupa batu lempung, napal dan batu lanau diperkirakan banyak mengontrol gerakan tanah rotasi dengan pergerakan yang lambat (creep).

“Sementara gerakan tanah dengan pergerakan cepat dikontrol oleh produk pelapukan gunung api. Material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air pada bagian atas sementara pada bagian bawah berdasarkan analisis kemungkinan tersusun oleh batulempung yang plastis dan mudah sebagai bidang gelincir,” terangnya.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241209155100-199-1175407/ahli-ungkap-penyebab-pergerakan-tanah-di-sukabumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *