Surabaya, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan diwisuda dan menerima gelar doktor atau S3 dari Universitas Airlangga (Unair), Minggu (22/3) besok.
“InsyaAllah ya saya akan mengikuti proses wisuda dari program doktoral Universitas Airlangga,” kata AHY di Surabaya, Sabtu (21/12).
AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini menjelaskan, bahwa ia telah menyelesaikan studinya, termasuk sidang terbuka untuk menguji disertasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi beberapa saat yang lalu saya telah menuntaskan studi, termasuk juga melakukan sidang terbuka mempertahankan disertasi, dan hari Minggu besok akan di wisuda bersama-sama dengan mahasiswa yang lain baik program S1, S2, maupun S3,” ucapnya.
AHY sebelumnya dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dalam Ujian Doktor Terbuka pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (7/10) lalu.
Dalam sidang terbuka itu, AHY menyampaikan disertasinya yang berjudul ‘Transformational Leadership and Human Resources Orchestration towards Indonesia Emas 2045’, di hadapan Pimpinan Sidang, para penyanggah, tamu kehormatan, undangan akademik, serta undangan lainnya.
AHY mengatakan, disertasi tersebut ia angkat untuk mempersiapkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 melalui kepemimpinan yang transformasional serta orkestrasi sumber daya manusia yang unggul sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa Indonesia.
“Latar belakang pemikiran disertasi ini diawali dari fakta; negara kita kaya akan sumber daya alam. Secara kuantitas, sumber daya manusianya juga melimpah,” kata AHY dalam orasi ilmiahnya.
AHY melanjutkan, Indonesia akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2039. Namun, bonus demografi itu akan menjadi bencana, tanpa bonus kompetensi.
Sebenarnya, kata AHY, para pemimpin kita telah berupaya untuk menghadirkan sejumlah kebijakan dan langkah transformasional untuk kemajuan ekonomi.
“Namun, tantangan lain muncul terkait kondisi demokrasi dan sistem politik kita saat ini, apakah demokrasi kita menjadi pendorong bagi transformasi ekonomi? Atau sebaliknya, demokrasi yang vibran ini justru bisa menjadi penghambat bagi transformasi ekonomi?,” ucapnga.
Dalam disertasi dan penelitiannya ini, AHY menyimpulkan beberapa hal, pertama faktor kunci transformasi ekonomi pada kepemimpinan yang efektif, kapasitas SDM, serta tata kelola yang kuat, yang mendukung inovasi dan daya saing bangsa.
“Visi Indonesia Emas 2045 tidak akan terwujud begitu saja. Perlu kerja keras bersama yang luar biasa. Kuncinya adalah hadirnya pemimpin transformasional, yang mampu melaksanakan orkestrasi SDM bangsa,” kata dia.
Untuk itu, kata AHY, diperlukan sinergi dan kolaborasi lintas sektor dan juga antar pemimpin di semua tingkatan. Kebersamaan politisi dan akademisi adalah hal mutlak.
“Karena, politisi yang jauh dari akademisi, bisa salah dalam mengambil kebijakan. Sedangkan akademisi yang jauh dari politisi, bisa terjebak dalam angan-angan,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih yang bertindak sebagai pimpinan sidang terbuka, menyatakan disertasi AHY diterima dan Ketua Umum Demokrat lulus dengan prediketa cum laude.
“Memperhatikan peraturan dan wewenang yang ada pada Sekolah Pascasarjana Unair, maka dengan ini pimpinan sidang memutuskan bahwa disertasi prompvendus diterima. Dengan demikian saudara Agus Harimurti Yudhoyono telah menyelesaikan pendidikan doktor dalam program studi pengembangan SDM serta dinyatakan lulus dalam masa studi 3 tahun 1 bulan 3 hari, dengan predikat cumlaude,” kata Nasih.
Nasih mengatakan, predikat itu diberikan untuk AHY setelah pihaknya menggelar rapat yudisium ujian doktor terbuka dan mempertimbangkan, yang pertama prestasi yang telah dicapai AHY selama pendidikan, ketekunan, kesungguhan dalam melakukan penelitian.
(frd/vws)