Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Mandiri melanjutkan konsistensi menghadirkan solusi finansial yang secara khusus menyasar sektor pertanian serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terkait, antara lain lewat perluasan akses finansial dan beragam inisiatif strategis lain.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto menjelaskan, sebagai agen pembangunan dan pencipta nilai, Bank Mandiri menjalankan peran untuk meningkatkan inklusi keuangan. Untuk itu, pihaknya terus menghadirkan berbagai solusi inovatif.
Terlebih, upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung sektor pertanian itu sejalan dengan Asta Cita yang dibesut Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dengan penguatan ekosistem pertanian serta sinergi yang erat dengan pemerintah, kami berupaya memastikan petani dapat lebih produktif dan berdaya saing,” ujar Aquarius pada kegiatan panen raya bersama Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Ngawi, Jawa Timur, Senin (3/3).
Upaya tersebut dibuktikan antara lain dengan penyaluran pembiayaan bersubsidi menggunakan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dari total pengucuran KUR Bank Mandiri sebesar Rp37,5 triliun kepada lebih dari 352 ribu pelaku UMKM di sepanjang 2024, tercatat 29,5 persen disalurkan khusus ke sektor pertanian.
Adapun Mandiri turut mengambil peran dalam menciptakan ekosistem usaha bagi petani melalui pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT). Hingga saat ini, Bank Mandiri telah membangun SPBT di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali.
Mengusung pendekatan bisnis profesional, kepemilikan SPBT melibatkan gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga keuntungan yang diperoleh dapat kembali dimanfaatkan untuk mendorong kesejahteraan petani.
SPBT yang dikelola secara profesional oleh PT Mitra Bumdes Nusantara (PT MBN) ini tercatat meningkatkan pendapatan lebih dari 11 ribu petani dengan total nilai manfaat mencapai Rp12,5 miliar. Melalui program ini pula, beras yang dihasilkan diserap pasar dengan harga yang lebih kompetitif, sehingga memberikan keuntungan lebih bagi petani.
Pada saat bersamaan, Bank Mandiri juga meningkatkan efisiensi dan inklusi keuangan dengan berbagai layanan berbasis digital bagi petani dan UMKM. Salah satunya, platform Livin’ Merchant yang memungkinkan petani dan UMKM bertransaksi secara cashless, serta memiliki catatan keuangan yang lebih baik.
“Melalui Livin’ Merchant, petani dan pelaku UMKM kini dapat mencatat transaksi mereka secara transparan, sehingga akses pembiayaan perbankan menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan ekosistem digital ini, kami berharap mereka dapat mengembangkan usaha secara lebih optimal dan berkelanjutan,” papar Aquarius.
Pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan juga dilakukan Bank Mandiri melalui berbagai program pembinaan, seperti UKM Center yang tersebar di 78 lokasi serta 23 Rumah BUMN yang menyediakan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku usaha.
Selain itu, Bank Mandiri aktif dalam program Wirausaha Muda Mandiri yang mencetak lebih dari 1.000 alumni wirausaha sejak 2007, serta mendukung transaksi UMKM melalui platform PaDi UMKM, yang telah mencatat lebih dari 53 ribu transaksi dengan nilai Rp285,3 juta.
Dengan keterlibatan aktif dalam Panen Raya di Ngawi serta berbagai inisiatif strategis lainnya, Bank Mandiri pun menegaskan peran sebagai mitra utama dalam mendukung sektor pertanian dan UMKM di Indonesia.
“Melalui sinergi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, Bank Mandiri berkomitmen untuk menghadirkan solusi keuangan yang memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi petani dan pelaku usaha di daerah,” pungkas Aquarius.
(rir/rea)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250303170811-625-1204549/akselerasi-solusi-keuangan-mandiri-perluas-inklusi-bagi-petani-umkm