Aksi Indonesia Gelap di Jakarta, Mahasiswa Bakal Lepas Jas Almamater

Berita, Nasional2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Massa mahasiswa yang tergabung dalam aksi puncak ‘Indonesia Gelap’ bersama koalisi masyarakat sipil di kawasan dekat Istana Kepresidenan yakni di Patung Kuda, Jakarta pada Jumat (21/2) hari ini akan melakukan demonstrasi tanpa mengenakan jas almamater kampus masing-masing.

Juru Bicara Aksi Indonesia Gelap, Tegar Afriansyah mengatakan hal tersebut menjadi salah satu kesepakatan konsolidasi yang digelar Kamis (20/2) malam.

“Sepakat untuk melepaskan ego dengan tidak menggunakan almamater pada aksi kali ini,” kata Tegar saat dihubungi, Jumat.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Tegar mengatakan aksi kali ini akan diikuti ribuan demonstran yang berasal dari berbagai ragam latar belakang dan daerah.





Ia menjelaskan titik kumpul massa aksi akan dikonsentrasikan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) sebelum bertolak ke Patung Kuda.

“Sekitar 2500 (demonstran) dan ini melebur bersama dengan gerakan masyarakat sipil di luar dari mahasiswa,” jelas dia.

“Akan ada massa aksi juga yang di luar dari Jakarta. Seperti, Karawang, Bogor, dan Bekasi,” sambung Tegar.

Seperti aksi Indonesia Gelap maraton yang dilakukan mahasiswa di sejumlah wilayah nusantara sepanjang pekan ini, pada demo ini mereka pun akan menyuarakan tuntutan yang sama.

Beberapa di antaranya adalah meminta pemerintah menciptakan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.

Mereka juga menuntut pemerintah mencabut proyek strategis nasional bermasalah, mewujudkan reforma agraria sejati, dan tolak revisi Undang-Undang Minerba.

READ  14 Negara Bagian AS Gugat Trump-Elon Musk, Ada Apa?

Massa juga mengkritisi langkah pemerintah dan DPR dalam revisi UU TNI-Polri, dan menuntut penghapusan multifungsi ABRI (saat ini TNI/Polri) sesuai amanat Reformasi 1998.

Massa aksi Indonesia Gelap juga mendesak pemerintah mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang dinilai sebagai ancaman terhadap bagian-bagian yang justru menjadi kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.

(kid/kid/mab)






Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *