Alasan Gerindra Mendadak Gelar KLB dan Tunjuk Prabowo Jadi Ketum Lagi

Berita, Nasional1 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) ke-7 dan menetapkan Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode kepemimpinan 2025-2030, Kamis (13/2).

Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi mengungkap bahwa semula forum yang digelar di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor itu akan menggelar Rapimnas.

Namun, kata Pras, semua pengurus terutama dari tingkat provinsi dan kabupaten kota meminta agar forum Rapimnas diubah menjadi KLB. Forum KLB diminta untuk menetapkan Prabowo sebagai ketua umum.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi, pada Februari ini kita tadinya menggelar Rapimnas. Tapi semua kader DPD, DPC, menyampaika pandangan bahwa menghendaki forum Rapimnas menjadi forum KLB dan memohon kesediaan Pak Prabowo untuk menjadi ketua dewan pembina sekaligus ketua umum lagi,” kata Prasetyo saat dihubungi.

“Jadi tidak ada alasan. Alasannya karena permohonan dari kader dan sesuai AD ART kita sehingga hari ini langsung digelar KLB,” imbuhnya.





Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjelaskan Rapimnas yang digelar Februari 2025 merupakan amanat dari Rapimnas yang digelar sebelumnya pada Februari 2024.

Rapimnas kala itu melaporkan kepada Ketua Umum agar Kongres atau KLB digelar pada Februari bertepatan dengan HUT ke-17 partai.

“Hari ini, kita mengadakan Rapimnas dengan tujuan tersebut. Namun, seluruh DPD dan DPC meminta kepada Ketua Dewan Pembina agar Kongres Luar Biasa diselenggarakan dalam forum ini,” kata Muzani usai acara.

Merujuk AD/ART, terang Muzani, KLB bisa digelar jika diminta 2/3 pengurus DPD. Namun, dalam Rapimnas, 100 persen DPD meminta agar digelar KLB. Setelah ada aspirasi itu, Muzani mengaku meminta persetujuan itu ke Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina dan dia menyetujui.

“Pagi tadi, saat Rapimnas dimulai, kami menyampaikan aspirasi tersebut. Ketua Dewan Pembina menyatakan bahwa jika itu adalah kehendak kader dan partai, maka forum ini boleh menjadi forum KLB,” katanya.

“Sebagai pimpinan sidang sementara, saya mengetok palu dan menetapkan forum ini menjadi KLB. Maka, pada Kamis, 13 Februari, Gerindra mengadakan KLB ke-7,” imbuh Muzani.

Hasilkan 5 keputusan

Muzani mengungkap bahwa KLB Gerindra menghasilkan lima keputusan. Pertama, menerima laporan pertanggungjawaban DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.

Kedua, menetapkan kembali Prabowo sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2025-2030. Kata Muzani, keputusan itu atas permintaan seluruh DPC dan DPD yang hadir.

“Ketika ditanya, beliau menyatakan bahwa jika itu adalah permintaan kader, maka beliau siap menerima,” kata Muzani.

Ketiga, menetapkan Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina. Keempat, menetapkan Prabowo Prabowo sebagai formatur tunggal.

Kongres memberikan mandat kepada Prabowo sebagai formatur tunggal untuk menyempurnakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta susunan pengurus DPP Partai Gerindra.

Kelima, meminta Prabowo menjadi calon presiden dari Partai Gerindra pada Pilpres 2029. Kongres meminta Pak Prabowo agar bersedia maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2029.

Khusus poin kelima, Prasetyo yang juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu mengungkap bahwa Prabowo meminta waktu. Menurut dia, Prabowo akan memberi jawaban pada waktunya. Lagi pula, saat ini pemerintahan baru dimulai.

Namun, Pras meyakini Prabowo akan menerima mandat itu jika telah diminta Kongres.

“Tapi, insyaallah lah. Kalau memang itu amanat dari kongres insyaallah beliau akan menerima itu. Tapi minta waktu dulu,” kata Pras.

(thr/gil)


[Gambas:Video CNN]






Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *