Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dan eks Gubernur BI Burhanudin Abdullah mengatakan investor asing cenderung tak mau menanamkan modal di Indonesia. Pasalnya banyak pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi.
“Kita tahu persis orang asing enggak terlalu suka menanam modal di Indonesia. Karena mungkin masalah kepastian hukum, masalah terlalu banyak tikus di sini, tidak bersih di sini sehingga mereka jarang mau datang ke Indonesia,” katanya dalam acara Sarasehan Ulama NU di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (4/2).
Padahal investasi, sambungnya, diperlukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen katanya dibutuhkan investasi sebesar Rp12 ribu triliun.
Namun tak hanya meningkatkan investasi, angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) juga harus ditekan.
ICOR adalah parameter yang menggambarkan besaran tambahan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. Dengan kata lain, semakin tinggi skor ICOR, artinya investasi semakin tak efisien.
“Kita ingin mengejar 8 persen tapi tingkat efisiensi kita rendah sekali. ICOR kita sekarang 6. Jadi dengan ICOR 6 maka investasi kita harus 52 persen dari PDB, mungkin sekitar Rp12 ribu triliun,” katanya.
(fby/agt)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250204193101-92-1194585/eks-bos-bi-asing-tak-suka-tanam-modal-di-ri-terlalu-banyak-tikus