Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
China menyatakan bahwa mereka siap menghadapi “perang dalam bentuk apa pun” dengan Amerika Serikat sebagai respons terhadap perang tarif yang dikobarkan Presiden AS Donald Trump.
“Jika perang adalah yang diinginkan AS, entah itu perang tarif, perang dagang, atau bentuk perang lainnya, kami siap bertarung hingga akhir,” demikian pernyataan Kedutaan Besar China di Washington di X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa (4/3), Trump memutuskan untuk menaikkan tarif impor pada barang dari China menjadi sebesar 20 persen di atas tarif yang sudah dikenakan sebelumnya pada barang dengan nilai impor ratusan miliar dolar.
China tak mau kalah, dan menerapkan tarif balasan sebesar 15 persen untuk produk-produk AS seperti ayam, gandum, jagung, dan kapas.
Bukan cuma itu, China juga menerapkan bea masuk 10 persen terhadap produk seperti sorgum, kedelai, daging babi, daging sapi, produk laut, buah-buahan, sayuran, dan produk susu.
China bahkan mengambil pula langkah non-tarif dengan memasukkan 15 perusahaan AS, termasuk produsen drone Skydio, ke dalam daftar kontrol ekspor. Ini artinya perusahaan-perusahaan China dilarang mengekspor peralatan dual-use kepada mereka.
Langkah China ini diambil setelah Trump menyulut perang tarif dengan sejumlah negara usai resmi menjabat sebagai presiden AS.
Selain kepada China, Trump juga menerapkan tarif impor terhadap produk Kanada dan Meksiko yakni sebesar 25 persen. Sama seperti China, kedua negara tersebut telah menyatakan akan membalas kebijakan Trump.
Di tengah ketegangan ini, China pun tak cuma memberlakukan tarif terhadap produk impor dari AS, tetapi juga memperkuat pertahanannya.
China telah mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan sebesar 7,2 persen tahun ini.
Anggaran pertahanan tersebut jauh melampaui target pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan sekitar 5 persen tahun ini.
Sejak Presiden Xi Jinping menjabat sebagai presiden lebih dari satu dekade lalu, anggaran pertahanan Beijing melonjak dari 720 miliar yuan pada 2013 menjadi 1,78 triliun yuan (setara Rp4.031,81 triliun).
Xi menargetkan modernisasi penuh militer China pada 2035, dengan pengembangan senjata baru seperti rudal, kapal perang, kapal selam, serta teknologi pengintaian canggih.
“Intimidasi tidak akan menakuti kami. Perundungan tidak akan berhasil. Tekanan, paksaan, atau ancaman bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi China,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip The Independent.
“Siapa pun yang mencoba menggunakan tekanan maksimal terhadap China telah memilih lawan yang salah dan salah perhitungan,” lanjutnya.
Kementerian Perdagangan China sementara itu telah menyatakan bahwa kebijakan tarif AS merupakan pelanggaran serius terhadap aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengancam stabilitas kerja sama ekonomi serta perdagangan antara kedua negara.
Bulan lalu, China akhirnya mengajukan keluhan terhadap AS di WTO atas pelanggaran aturan perdagangan ini.
(blq/end)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250309083359-113-1206645/balas-tarif-as-china-nyatakan-siap-perang-apa-pun-dengan-washington