Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menebar rayuan sekaligus ancaman kepada para pemimpin bisnis dunia.
Ia bakal menerapkan pendekatan wortel dan tongkat (carrot and strick) terhadap ekonomi dunia. Trump percaya model ini akan membantu menyelesaikan krisis inflasi dan mendanai kebijakan pemotongan pajak besar-besarannya.
Trump menjelaskan akan memberi insentif kepada perusahaan yang membangun pabrik di AS. Jika tak mau menuruti keinginannya, pebisnis harus siap-siap dihukum Trump dengan tarif impor tinggi kalau mereka mau jualan di AS.
“Pesan saya kepada kalian semua pebisnis di dunia, sangat sederhana, ayo buat produk kalian di Amerika dan kami akan memberi Anda pajak terendah di antara negara mana pun di Bumi,” kata Trump saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Kamis (23/1) dikutip CNN.
“Tetapi jika kalian tidak mau, apa boleh dikata, produk yang kalian jual ke Amerika akan kena tarif mahal,” ancamnya.
Trump memperkirakan pemberlakuan tarif tinggi akan menghasilkan ratusan miliar dolar, bahkan hingga triliunan dolar.
Gelontoran duit ini, kata Trump, akan membantu membayar utang-utang AS, serta menambal potensi pendapatan yang tergerus begitu kebijakan pemotongan pajak yang selalu ia gemborkan diterapkan.
Dengan pendekatan wortel dan tongkat, Trump yakin perusahaan itu mau bikin pabrik di AS karena akan diberi insentif. Imbasnya, industri manufaktur bergeliat, lapangan kerja pun bertambah sehingga mengerek pertumbuhan ekonomi AS.
Trump juga bertekad merealisasikan janji kampanye soal pemangkasan pajak besar-besaran. Ia mengklaim telah bekerja sama dengan Kongres untuk menurunkan tarif pajak perusahaan menjadi 15 persen, dari yang berlaku saat ini sebesar 21 persen.
Menurutnya, langkah ini akan memicu pertumbuhan bisnis dan investasi di AS. Usai memangkas pajak, langkah selanjutnya adalah menaikkan tarif impor tinggi. Nantinya, penawaran pajak yang lebih rendah hanya berlaku bagi perusahaan yang membuat produk mereka di AS.
Kebijakan tarif tinggi ala Trump mendapat dukungan dari beberapa tokoh ekonomi. Salah satunya CEO JPMorgan Jamie Dimon.
Pemimpin bank terbesar di dunia itu menilai tarif dapat menjadi alat ekonomi yang efektif, bahkan senjata bagi AS.
“Saya akan memberikan perspektif. Jika sedikit (memicu) inflasi, tetapi baik untuk keamanan nasional, biarlah. Maksud saya, lupakan saja, ujar Dimon kepada CNBC di Davos.
(pta/agt)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250124143244-532-1191119/trump-ancam-pengusaha-bangun-pabrik-di-as-atau-bayar-tarif-mahal