Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
BekĀ Barcelona Jules Kounde mencak-mencak ke La Liga dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) usai mengalahkan Osasuna 3-0 di Estadi Olimpic Lluis Companys, Barcelona, Kamis (27/3) malam waktu setempat.
Barcelona sukses mengalahkan Osasuna lewat gol dari Ferran Torres, Dani Olmo dan Robert Lewandowski. Kemenangan di laga tunda itu membuat Azulgrana unggul tiga poin atas Real Madrid di puncak klasemen Liga Spanyol.
Laga Barcelona vs Osasuna seharusnya digelar 8 Maret lalu. Namun, pertandingan ditunda karena dokter klub Barcelona Oscar Minero meninggal dunia sebelum laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
La Liga dan RFEF kemudian sepakat menggelar laga tunda Barcelona vs Osasuna pada 27 Maret. Sebuah jadwal yang membuat pihak Barcelona murka. Pasalnya, pertandingan digelar dua hari setelah FIFA Matchday Maret yang berlangsung 17-25 Maret.
Artinya para pemain Barcelona dan Osasuna yang mendapat panggilan internasional di negara masing-masing hanya punya waktu istirahat satu hari jelang laga. Itupun dengan catatan pemain tersebut menjalani FIFA Matchday di Eropa.
Jika menjalani FIFA Matchday di luar Eropa, maka kemungkinan besar pemain Barcelona atau Osasuna baru bergabung dengan klub di hari H pertandingan. Raphinha contohnya, yang tidak masuk skuad Barcelona vs Osasuna karena baru sampai usai memperkuat Brasil melawan Argentina di Buenos Aires.
Kounde kesal pihak La Liga dan RFEF memaksa laga Barcelona vs Osasuna digelar 27 Maret. Pemain dianggap sebagai robot yang tidak punya rasa lelah.
“Saya marah dengan tanggal pertandingan. Itu bukan hal yang normal. Kami telah berbicara berkali-kali tentang kalender, kami memainkan terlalu banyak pertandingan.”
“Saya juga berbicara tentang Osasuna, yang memiliki pemain yang juga bertugas di tim nasional, seperti [Ante] Budimir, yang saya hadapi hari ini dan belum mendapatkan istirahat yang cukup,” ucap Kounde.
Bek timnas Prancis itu kemudian meminta La Lia lebih bijak dalam membuat keputusan, dan tidak menganggap pemain seperti robot.
“Tidak masalah klubnya. Osasuna, Barcelona, Real Madrid, ini adalah kurangnya rasa hormat kepada para pemain, tidak hanya kepada klub. Kami bukan mesin, dan untuk menghasilkan permainan yang bagus, kami perlu istirahat. Semua institusi, tidak hanya La Liga, harus memahami ini,” ujar Kounde.
(har)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20250328104144-142-1213984/barcelona-menang-3-0-kounde-marah-pemain-dianggap-robot