Housekeeping.my.id –
Salah satu kendala Timnas Indonesia era Shin Tae Yong adalah ketajaman lini depan. Bisakah masalah akut ini dientaskan Patrick Kluivert?
Sebagai seorang striker tajam pada masanya, kehadiran Kluivert memberikan asa baru. Pengalamannya sebagai ujung tombak andal bisa diberikan kepada striker Indonesia.
Selaku pelatih, sentuhan Kluivert juga terbilang meyakinkan. Ada banyak nama yang bisa menjadi tamsil bahwa tangan dingin pria 48 tahun ini cukup bertuah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kluivert mengawali karier kepelatihannya sebagai pelatih striker AZ Alkmaar pada 2008, sempat jadi asisten pelatih Brisbane Roar, lalu pelatih striker NEC Nijmegen pada 2010.
Saat menjadi pelatih FC Twente U-21 dalam kompetisi Beloften Eredivisie 2011 hingga 2013, sejumlah nama mencuat dalam asuhan mantan bintang Barcelona ini.
Salah satunya adalah Steven Berghuis dan Quincy Promes. Pada musim 2011/2012, saat Twente meraih gelar juara, Promes jadi top skor tim dengan koleksi 11 gol.
Pada musim tersebut Twente U-21 menjadi tim tersubur kedua dalam semusim dengan koleksi 74 gol. Adapun catatan kebobolan tim racikan Kluivert tak terlalu negatif, 36 kali.
Ini pula yang membuat Kluivert dipanggil Louis van Gaal untuk mendampinginya menangani timnas Belanda pada 2012-2014. Ini adalah lompatan besar dalam karier kepelatihannya.
Saat itu, beberapa striker yang dipoles Kluivert adalah Robin van Persie, Arjen Robben, Dirk Kuyt, Jeremain Lens, Klaas-Jan Huntelaar, dan Memphis Depay.
Selepas Piala Dunia 2014, Kluivert dipinang timnas Curacao. Total pertandingan yang dijalani Kluivert dalam dua periode berbeda (2015-2016 dan 2021) adalah 18 laga.
Pada periode pertama, dari 12 pertandingan Curacao melesakkan 23 gol. Adapun pada periode kedua dalam enam pertandingan jumlah gol yang tercipta mencapai 10.
Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20250115023700-142-1187203/bisakah-kluivert-pertajam-striker-medioker-timnas-indonesia