BMKG Klaim Modifikasi Cuaca Berhasil ‘Redam’ Hujan, Ini Buktinya

Berita, Teknologi3 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) diklaim mulai menunjukkan hasil dan mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek. Simak penjelasannya.

Merujuk data Peta Sebaran Hujan Jabodetabek periode 5 Maret pukul 07.00 WIB hingga 6 Maret pukul 07.00 WIB, sebagian besar stasiun pengamatan menunjukkan tidak ada curah hujan di wilayah Jabodetabek.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stasiun pengamatan menunjukkan curah hujan nol di berbagai wilayah Jabodetabek, mulai dari Tomang, Bogor, Banteng hingga Bekasi. Curah hujan yang tidak menunjukkan angka nol hanya di stasiun pengamatan Golf Modern Tangerang (1,0 mm/hari), TMII (0,2 mm/hari), serta Jatiasih (0,2 mm/hari).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengonfirmasi tidak ada hujan selama periode tersebut merupakan dampak langsung dari OMC.





“Benar [OMC berhasil meredam curah hujan],” tutur Guswanto kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/3).

OMC dilakukan setelah sejumlah wilayah Jabodetabek terendam banjir pada Selasa (4/3). Salah satu penyebab banjir kemarin adalah intensitas hujan yang tinggi.

Data BMKG 3-4 Maret 2025 menunjukkan curah hujan tertinggi terjadi di stasiun pengamatan Katulampa dengan curah hujan 232 mm/hari.

OMC dijadwalkan untuk berlangsung hingga 8 Maret mendatang untuk mengurangi bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir.

OMC hari kedua, Rabu (5/3), dilakukan sebanyak enam sorti. Total empat ton Natrium Chlorida (NaCl) dan dua ton kalsium oksida (CaO) telah disemai di langit Jawa Barat.

Enam sorti penerbangan bahan semai dilakukan dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-SNP.

READ  Perkembangan Terbaru Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Berikut rute sorti yang dilakukan pada Rabu (5/3):

1. Sorti 1 dilakukan di wilayah perairan utara Jawa Barat.
2. Sorti 2 di wilayah utara Bekasi.
3. Sorti 3 di wilayah Bekasi.
4. Sorti 4 di wilayah Bekasi dan Karawang.
5. Sorti 5 di wilayah pesisir Karawang sampai Pamanukan.
6. Sorti 6 di wilayah Jatiluhur dan area Bandung.

“Dengan demikian, pelaksanaan OMC dalam rangka pengurangan curah hujan di wilayah Jabodetabek guna percepatan penanganan darurat banjir di Provinsi DK Jakarta dan Jawa Barat telah terlaksana sebanyak tujuh sorti selama 16 jam 43 menit dengan total bahan semai 9.000 Kg NaCl dan 2.000 Kg (CaO) sejak Selasa kemarin,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam sebuah keterangan, Kamis (6/3).

Menurut data Peta Sebaran Hujan Jabodetabek periode 5 Maret pukul 07.00 WIB hingga 6 Maret pukul 07.00 WIB, sebagian besar stasiun pengamatan menunjukkan tidak adanya curah hujan di wilayah Jabodetabek. Stasiun pengamatan menunjukkan curah hujan nol di berbagai wilayah Jabodetabek, mulai dari Tomang, Bogor, Banteng hingga Bekasi.Peta Sebaran Hujan Jabodetabek periode 5 Maret pukul 07.00 WIB hingga 6 Maret pukul 07.00 WIB, sebagian besar stasiun pengamatan menunjukkan tidak ada curah hujan di wilayah Jabodetabek. (Foto: Dok. BMKG)

Lebih lanjut, BNPB didukung kementerian dan lembaga terkait akan melaksanakan OMC hingga 8 Maret 2025. Hal ini berdasarkan analisis prakiraan cuaca potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek hingga 11 Maret mendatang.

“Harapannya, OMC dapat mengurangi curah hujan yang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek sehingga meminimalkan risiko banjir susulan, serta mempercepat proses tanggap-transisi darurat di Jabodetabek,” pungkas Abdul.

(lom/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250306133027-641-1205716/bmkg-klaim-modifikasi-cuaca-berhasil-redam-hujan-ini-buktinya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *