BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Banjir

Berita, Teknologi11 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan operasi modifikasi cuaca (OMC) bakal diperpanjang hingga dasarian II atau 10 hari kedua bulan Maret 2025.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, mengatakan perpanjangan modifikasi cuaca itu merupakan langkah mitigasi bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Sebelumnya, BMKG melakukan modifikasi cuaca di kawasan Jabodetabek sejak tanggal 5 hingga 8 Maret.

“Untuk antisipasi atau mitigasi banjir, sudah disiapkan, ini pemerintah menyiapkan modifikasi cuaca, dilakukan secara gotong-royong oleh BNPB, BMKG, juga pemerintah daerah, jadi secara bersinergi, didukung oleh TNI, kemudian juga oleh Kementerian Perhubungan,” kata Dwikorita usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2025 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Senin (10/3).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bahkan sudah dimulai sejak tanggal 5 Maret setelah banjir Jabodetabek, sampai hari ini masih berlangsung, disiapkan paling tidak sampai 10 hari kedua bulan Maret,” ujarnya menambahkan.





Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan pihaknya juga tidak menutup peluang untuk memodifikasi cuaca saat arus mudik jelang momen hari raya Idulfitri 2025/1446 Hijriah. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi.

BMKG sebelumnya mengungkap cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat Idulfitri2025/1446 Hijriah. Pasalnya, fenomena iklim La Nina diprediksi masih akan aktif saat momen hari raya Lebaran tersebut.

Saat ini sebagian wilayah Indonesia masih mengalami puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi, bahkan beberapa wilayah mengalami intensitas sangat tinggi hingga >500 mm/bulan. Terlebih, menurut dia fenomena La Nina lemah diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025.

READ  Meriam-Pasukan Berkuda, Prabowo Sambut Meriah Erdogan di Istana Bogor

“Nanti untuk saat arus mudik, tanggal 21 hingga 31, itu akan kami evaluasi lebih dahulu, karena tren cuacanya semakin membaik, meskipun masih ada potensi cuaca ekstrem dalam durasi singkat,” jelas Dwikorita.

“Dan bulan April itu semakin kondusif, namun mendadak bisa muncul badai tropis atau siklon tropis, itu pun masih dapat dideteksi kurang lebih 5 hingga 6 hari sebelumnya, sehingga akan dilakukan mitigasi,” lanjutnya.

Bagaimana cara kerja modifikasi cuaca?

OMC atau yang juga dikenal sebagai Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dikenal sejak 1977, dan kala itu lebhi sering disebut sebagai hujan buatan.

Ide OMC muncul saat Presiden Soeharto melihat pertanian di negara Thailand cukup maju. Setelah diamati, majunya pertanian Thailand disebabkan karena suplai kebutuhan air pertanian dibantu oleh modifikasi cuaca.

Menurut peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo, dalam satu dekade terakhir frekuensi bencana hidrometeorologi semakin meningkat, baik kebakaran hutan dan lahan, longsor, dan banjir. Sehingga pengaplikasian TMC berkembang untuk memitigasi bencana.

Tren permintaan TMC kemudian meluas sesuai kebutuhan, seperti penanggulangan kebakaran hutan dan pembasahan lahan gambut, penangulangan banjir dan pengurangan curah hujan ekstrem, hingga pengamanan infrastruktur dan acara besar kenegaraan.

Modifikasi cuaca pada dasarnya dilakukan untuk mem-premature-kan kejadian hujan yang seharusnya secara alami turun di daerah target, potensi awan hujan dijatuhkan di luar target sehingga dapat mengurangi intensitas hujan di daerah target.

“Awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras dihujankan lebih awal di atas laut sebelum mencapai daratan. Sementara itu, awan yang berkembang di daratan disemai agar pertumbuhannya terganggu sehingga curah hujan berkurang,” kata Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto, melansir laman resmi BMKG.

READ  Indonesia Cetak Sejarah Juara BAMTC 2025

Menurut Seto, pengalaman sebelumnya menunjukkan modifikasi cuaca mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-60 persen pada awan hujan yang cukup masif. Dengan demikian, diharapkan risiko banjir di wilayah terdampak dapat ditekan.

Infografis Asal Muasal Banjir yang Buat Bekasi LumpuhAsal Muasal Banjir yang Buat Bekasi Lumpuh (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

(lom/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250310154829-641-1207144/bmkg-perpanjang-modifikasi-cuaca-untuk-antisipasi-banjir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *