BMKG Ungkap Pemicu Hujan Lebat Penyebab Banjir Besar Jabodetabek

Berita, Teknologi4 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Banjir merendam sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Selasa (4/3). Banjir terjadi imbas hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Lantas, apa pemicu hujan lebat yang menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sudah memprediksi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Menurutnya, hujan lebat ini disebabkan sejumlah faktor.

“Hal itu disebabkan, saat itu kami mendeteksi adanya gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, kemudian juga gelombang Kelvin, kemudian terjadi low pressure area, dan pertemuan beberapa belokan dan pertemuan angin dari berbagai arah,” kata Dwikorita dalam wawancara dengan TVRI yang diunggah di Instagram BMKG, Selasa (4/3).





“Sehingga waktu itu, kami memprediksi potensi terjadi hujan lebat, sangat lebat, dapat berkembang menjadi ekstrem, terutama di sebagian besar Sumatera dan Jawa, serta Kalimantan bagian barat dan tengah, kemudian juga di Sulawesi bagian utara, Maluku utara serta kepulauan Papua yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi,” lanjut dia.

Dwikorita menambahkan, pihaknya memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga sepekan ke depan. Oleh karena itu, Dwikorita mengatakan bahwa BMKG terus memperbarui informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem.

Beda dari banjir 2020

Menurut Dwikorita penyebab banjir kali ini berbeda dari banjir besar yang terjadi pada 2020. Ia menjelaskan saat itu banjir disebabkan oleh fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan seruakan dingin atau cold surge dari dataran tinggi Asia.

READ  KPK Masih Dalami Strategi Penggelapan Pembelian LNG Pertamina

“Karena saat itu, selain MJO, juga masuknya seruakan udara dingin dari datqran tinggi Asia, kalau kali ini memang ada pengaruh MJO, kemudian juga adanya pengaruh gelombang atmosfer, serta juga pengaruh kondisi lokal,” tutur Dwikorita.

Dwikorita mengatakan BMKG pada beberapa hari sebelumnya sudah mendeteksi kumpulan awan Cumulonimbus yang memenuhi Jawa Barat hingga Jakarta. Awan ini juga terlihat di wilayah Sumatera bagian selatan yang bergerak ke arah Jambi, Bengkulu, sampai Sumatera Barat.

“Jadi fenomenanya tidak sama persis, tapi yang sama adalah fenomena MJO, kemudian juga sirkulasi siklonik juga terjadi di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu, sehingga mempengaruhi gelombang tinggi dan karena ada gelombang Rossby,” tutur dia.

[Gambas:Instagram]

(dmi/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250304093919-641-1204701/bmkg-ungkap-pemicu-hujan-lebat-penyebab-banjir-besar-jabodetabek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *