BMKG Wanti-wanti La Nina Bertahan Hingga April 2025, Waspada Dampaknya

Berita, Teknologi85 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina berpotensi aktif di wilayah Tanah Air hingga April 2025. Waspada dampaknya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai fenomena La Nina yang aktif bersamaan dengan masuknya musim hujan di wilayah Indonesia. Hal ini, kata dia, mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini berlangsung mulai November atau akhir tahun 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca,” kata Dwikorita, melansir laman resmi BMKG, Minggu (24/11).

“Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai,” lanjut dia.

La Nina merupakan fenomena anomali iklim global yang diakibatkan oleh suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang mendingin. Fenomena ini berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Selain itu, La Nina dapat menyebabkan banjir lahar hujan yang berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi.

Oleh karena itu, menurutnya masyarakat harus waspada dan butuh kesiapsiagaan dari semua komponen, baik pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat setempat.

Proyeksi cuaca RI tahun 2025

Dwikorita mengatakan ada sejumlah faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025, di antaranya penyimpangan suhu muka laut di Samudera Pasifik, Samudera Hindia, dan perairan Indonesia.

Penyimpangan suhu di wilayah ini berkaitan erat dengan fenomena La Nina lemah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga mempengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan lautan, BMKG memprediksi sebagian bessar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, dengan jumlah berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun.

Sebanyak 67 persen wilayah Indonesia diprediksi akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun atau kategori tinggi, meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

Sementara itu, sekitar 15 persen wilayah RI diprediksi mengalami curah hujan atas normal, termasuk sebagian kecil Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah.

Di sisi lain, 1 persen wilayah diperkirakan akan mengalami curah hujan di bawah normal, seperti di Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241124173741-641-1170124/bmkg-wanti-wanti-la-nina-bertahan-hingga-april-2025-waspada-dampaknya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *