Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) merespons gaduh kemunculan maskapai baru Indonesia Airlines.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menegaskan pihaknya tak tahu siapa petinggi maskapai itu, meski CEO Indonesia Airlines disebut-sebut berasal dari Aceh. Namun, ia mengatakan itu bukan ranah INACA untuk berkomentar lebih lanjut.
“Kalau di penerbangan yang penting perizinannya dulu melalui Kementerian Perhubungan,” ujar Denon saat dihubungi CNNIndonesia.com via telepon WhatsApp, Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kan yang menandatangani perizinannya itu di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan pasti harus mengaitkan Pak Menteri (Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi) langsung,” jelasnya.
Terlepas dari alur perizinan perusahaan penerbangan, Denon menekankan INACA hanya berperan sebagai asosiasi. Ia mengatakan tak ada kewajiban bagi pengusaha di industri ini untuk bergabung ke INACA.
Denon menyebut perusahaan penerbangan baru pasti akan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan. Setelah semua prosesnya selesai, baru akan diumumkan ke publik oleh Kemenhub.
“INACA melihat ini (kemunculan Indonesia Airlines) ya cuma sekadar bagian dari penyedia penyelenggara penerbangan saja gitu,” ucap Denon.
“Pokoknya sepanjang perizinannya sudah dipenuhi persyaratannya, tentu kewenangan untuk mengudara di Indonesia itu tergantung kepada Kementerian Perhubungan,” tandasnya.
Indonesia Airlines mencuat sejak Jumat (7/3). Maskapai baru itu didaftarkan ke notaris atas nama PT Indonesia Airlines Group setelah melewati proses komunikasi dengan konsultan aviasi Singapura dan Amerika Serikat (AS).
Namun, maskapai itu berstatus sebagai anak usaha Calypte Holding Pte. Ltd yang merupakan perusahaan di Singapura. Calypte adalah perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
Bos Indonesia Airlines Iskandar disebut-sebut sebagai orang Aceh. Pria yang juga menjabat sebagai executive chairman Calypte itu punya latar belakang perbankan dan energi, bukan penerbangan.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Hubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa menegaskan sejauh ini tak ada pengajuan izin dari Indonesia Airlines.
Ia menegaskan pihaknya juga belum menerima permohonan pendirian dan operasional badan usaha tersebut.
“Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional perusahaan angkutan udara niaga berjadwal tersebut,” ungkap Lukman dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan menyampaikan informasi terbaru apabila terdapat perkembangan lebih lanjut terkait dengan berita dimaksud,” imbuhnya.
Indonesia Airlines mengklaim siap menyediakan layanan premium, selayaknya pengalaman naik jet pribadi. Rute yang dilayani hanya penerbangan internasional, di mana bakal ada 20 armada pesawat di tahap awal.
(skt/sfr)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250310192256-92-1207222/bos-asosiasi-maskapai-ri-respons-gaduh-kemunculan-indonesia-airlines